Kuningan Siapkan 18 Miliar untuk Penanganan Covid-19, di Antaranya Pengadaan RS Khusus Pasien Corona

Kuningan Siapkan 18 Miliar untuk Penanganan Covid-19, di Antaranya Pengadaan RS Khusus Pasien Corona

KUNINGAN – Anggaran yang digelontorkan Pemerintah Kabupaten Kuningan untuk memiliki rumah sakit khusus penanganan pasien virus corona (Covid-19), mencapai angka Rp 9 miliar. Angka ini didapat dari total anggaran penanganan virus corona di Kabupaten Kuningan senilai Rp 18 miliar.

“Saya sudah menandatangani pergeseran anggaran. Sesuai dengan Inpres Nomor 4 tahun 2020, dalam keadaan darurat seperti ini maka pemerintah daerah diberi diskresi untuk mengalihkan anggaran yang tidak prioritas,” kata Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy SE saat dimintai keterangan persnya.

Oleh sebab itu, bersama eksektuif sepakat untuk melakukan pergeseran anggaran dari beberapa sektor seperti Dana Insentif Daerah (DID) maupun Dana Bagi Hasil (DBH). “Maka untuk itu, kami sepakat dengan Pak Bupati untuk melakukan pergeseran anggaran. Pergeseran anggaran itu dari mana? Pertama dari DBHC, DID, dan dari Silpa tahun 2019, kita alihkan sebanyak Rp 18 miliar untuk penanganan Covid-19,” terangnya.

Dia merinci, penggunaan anggaran senilai Rp 18 miliar itu untuk kebutuhan alat-alat medis hingga obat-obatan. Sekaligus operasional dan kebutuhan posko bagi gugus tugas penanganan pencegahan penyebaran Covid-19 Kabupaten Kuningan.

“Dana sebesar Rp 18 miliar itu dialokasikan untuk pengadaan alat dan obat untuk penanganan Covid-19 senilai Rp 2 miliar, pembuatan ruang isolasi di rumah sakit Rp 1 miliar, dukungan sarana dan prasarana penanganan Covid-19 Rp 3 miliar, serta pencegahan dan pengendalian suspect Covid-19 Rp 1 miliar. Kemudian pengadaan rumah sakit Rp 9 miliar. Tentunya dengan segala peralatan dan perlengkapan rumah sakit, pengadaan stok sembako Rp 500 juta, pengadaan stok pangan antisipasi Rp 500 juta, dan aktivasi posko Rp 1 miliar,” bebernya.

Terkait berapa jumlah anggaran yang sudah terserap, Zul, panggilan akrabnya mengatakan, dana yang terserap sudah cukup banyak. Misalnya seperti untuk kebutuhan operasional posko dan yang lainnya.

“Hanya mengenai APD (alat pelindung diri) memang kita punya kesulitan tersendiri mengenai pengadaannya. Alokasi dananya sudah kita siapkan, tapi barangnya nggak ada, sehingga kita sendiri dewan misalnya saat mencari masker juga berbeda-beda harganya. Ada yang Rp 4.000 hingga yang Rp 10.000 juga ada. Karena sekarang kondisi darurat seperti ini ada saja dulu barangnya untuk dipergunakan, karena mencari yang ideal juga susah, daripada tidak ada sama sekali, ini situasi darurat,” ujarnya.

Mengenai anggaran untuk stok pangan dan sembako yang dinilai kecil, legislatif berinisiatif untuk membagikan sembako gratis kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Karena saya menganggap untuk pengadaan stok sembako dan pangan ini kecil, maka kami ikut berpartisipasi untuk mensuport dengan bantuan sembako gratis dari para anggota dewan,” pungkasnya. (ags)

Distribusi Anggaran Penanganan Covid-19

Rupiah (Rp)         Kegiatan

2 miliar          Pengadaan alat dan obat untuk penanganan Covid-19

1 miliar          Pembuatan ruang isolasi di rumah sakit

3 miliar          Dukungan sarana dan prasarana penanganan Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: