Diskusi, Pengusaha Bahas Corona

Diskusi, Pengusaha Bahas Corona

CIREBON- Di balik setiap peristiwa pasti ada hikmah yang bisa dipetik. Peribahasa ini coba dibahas oleh para pengusaha Cirebon dalam sebuah diskusi membahas hikmah yang bisa dipetik dari musibah wabah Covid-19.

Di bawah cerahnya sinar matahari Sabtu pagi (4/4) di salah satu spot sekitar Stadion Bima, sejumlah pengusaha, dokter, dan praktisi ekonomi lain, kumpul bareng dan berdiskusi, sambil sunbathing atau berjemur.

Ya, aktivitas berjemur ini memang sedang in. Akhir-akhir ini, kian banyak masyarakat yang beraktifitas di luar ruangan dan berjemur di bawah terik mentari pagi menjelang siang. Asupan vitamin D dan E bisa didapat dengan cuma-cuma dan diyakini bisa meningkatkan imunitas. Kebiasaan baru masyarakat berjemur dan beraktivitas di luar ruangan ini, merupakan salah satu hikmah yang bisa dipetik dari merebaknya wabah covid-19.

Ide ini terus berkembang dalam diskusi yang berlangsung hampir 2 jam. Selanjutnya, para pengusaha dan praktisi perekonomian mengajak para pengusaha lainnya di Cirebon untuk peduli terhadap rakyat kecil yang terdampak di sektor perekonomian.

“Dengan kejadian ini, kita tau bahwa semua lini merasa terpukul. Tapi, situasi sesulit apapun, kita semua harus bisa memanagenya menjadi sebuah peluang untuk tetap eksis. Utamanya peluang yang bisa mengkatrol sektor usaha mikro dan kecil, yang mengalami goncangan paling besar di situasi wabah covid-19,” kata pengusaha dan praktisi kesehatan dr Asad SpTHT.

Sebagai contoh, saat ini benda yang paling dicari adalah alat pengaman diri (APD), baik itu masker, sarung tangan, hingga baju APD. Masker dan APD standar, biarlah digunakan oleh tenaga medis yang berada di garis terdepan memerangi wabah covid-19. Masyarakat yang ingin mengenakan masker dan APD, sebagian besar mencari menggunakan dari bahan alternatif untuk berjaga-jaga.

Hal ini menjadi salah satu peluang yang bisa dijalankan oleh para pengusaha. Masker standar dari kain kini laris di pasaran. Para pengusaha diharapkan bisa menggerakkan sektor UMKM untuk mengambil peluang ini.

Dengan kebijakan belajar dan bekerja di rumah, sektor bisnis kuliner menjadi salah satu yang terjun bebas. Hikmah lain datang, jasa pemesanan dan pengiriman kuliner melalaui kurir aplikasi dalam jaringan (daring) maupun yang manual, kini menjadi ramai diakses oleh para konsumen. Serta masih banyak peluang lain dalam sektor bisnis yang bisa dipetik dan dimanage dari musibah covid-19 ini.

Dari segi pola hidup sehat, mereka meyakini jika mulai saat ini dan kedepannya, masyarakat akan lebih sadar pentingnya menjaga standar kebersihan dan kesehatan tubuh maupun lingkungannya. Saat ini hampir di setiap rumah memiliki cairan hand sanitizer, budaya cuci tangan yang baik dan menjaga vitalitas tubuh dengan mengkonsumsi suplemen vitamin. Kondisi ini juga diprediksi akan terus berlanjut.

“Intinya banyak hal yang bisa diambil sebagai hikmat dan pelajaran dari musibah ini. Kita sepakat untuk saat ini konsentrasi terbesar selain memanage peluang itu, adalah mencegah agar jangan sampai ada masyarakat di lingkungan sekitar yang terkena. Kita perangi bersama-sama pemerintah dan elemen masyarakat lainya, hingga wabah ini berakhir,” imbuh dr Asad. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: