AWK Inisiasi Gerakan Semesta Bergotong Royong, Tebar 5.000 Botol Hand Sanitizer

AWK Inisiasi Gerakan Semesta Bergotong Royong, Tebar 5.000 Botol Hand Sanitizer

Ditengah Wabah Covid-19, Andri W Kusuma (AWK) tetap memberanikan diri dan menunjukan komitmennya untuk turun langsung ke desa-desa di Kabupaten Cirebon. Selain menebar 5.000 botol hand sanitizer, juga menginisiasi gerakan semesta bergotong royong.

***

TOKOH muda Cirebon, Andri W Kusuma (AWK) tetap konsisten menunjukan komitmen dan kepeduliannya kepada warga Kabupaten Cirebon di tengah wabah Covid-19 yang sedang melanda Kabupaten Cirebon. Caranya, turun langsung ke desa-desa, sekaligus meminta semua pihak terlibat aktif dalam penanganan dan penanggulangan pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Keterlibatan seluruh elemen dan komponen bangsa tersebut, menurutnya, bisa dilakukan oleh siapa saja sesuai dengan bidang keahlian dan kemampuannya. Masyarakat perlu melindungi, minimal buat diri sendiri dan keluarga dengan menjaga kebersihan.

Hal tersebut disampaikan AWK saat turun langsung bertemu dengan perwakilan masyarakat dari berbagai desa di Kabupaten Cirebon, Jumat (3/4) kemarin.

\"Masyarakat harus bersatu, bahu-membahu manghadapi masalah ini. Virus corona ini tidak hanya merusak secara kesehatan, namun secara umum juga merusak perekonomian,\" ujarnya.

Andri yang saat datang membagi-bagikan langsung 5.000 botol hand sanitizer itu, menyebut pandemi virus corona sudah menjadi masalah dunia. Oleh karena itu, butuh penanganan menyeluruh dan bersama-sama agar pandemi ini bisa segera berakhir.

\"Saya mengajak semua pihak untuk melakukan apapun yang bisa dilakukan, untuk membantu saudara-saudara kita yang saat ini menjadi korban terdampak. Baik secara kesehatan maupun ekonomi. Sudah saatnya semesta bersatu dan bergotong-royong,\" imbuhnya.

Ditambahkan Andri, tidak ada kepentingan lain, selain hanya ingin berbuat nyata dan membantu masyarakat terdampak pandemi virus Covid-19 ini. \"Insya Allah, setelah ini saya akan mengajak teman dan relasi saya untuk bersama-sama membantu warga yang membutuhkan. Agar masyarakat yang terbantu bisa lebih banyak lagi,\" tutur lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia tersebut.

Sementara itu, Kuwu Desa Babakan Gebang, Yeni Setiati kepada Radar menuturkan, bantuan hand sanitizer yang diberikan tersebut, sangat berarti dan bermanfaat. Terlebih saat ini, untuk mendapatkan barang tersebut, terbilang sangat sulit.

\"Ini salah satu media yang menjadi pelindung diri masyarakat. Tentunya, sangat terbantu sekali, apalagi saat ini sangat dibutuhkan,\" ungkapnya.

Dalam kesempatan ini pula, AWK meminta pemerintah, baik pusat maupun daerah, untuk segera menyediakan dan menjamin ketersediaan Alat Pelindung Diri, minimum buat masyarakat (Masker dan Hand Sanitizer) di pasar. Juga Alat Pelindung Diri buat tenaga medis, apapun opsi yang diambil oleh pemerintah pusat atau daerah. Dalam hal ini, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). PSBB tersebut, tidak akan dapat maksimal kalau pemerintah pusat maupun derah, tidak segera menyediakan dua hal tersebut.

Dia juga menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Cirebon harus segera memikirkan cara terbaik dalam hal menyekat pintu-pintu masuk ke Cirebon, terutama bagi pemudik. Baik dalam rangka munggah ataupun menyambut bulan Ramadan dan Idul Fitri. Harus dibuat tempat-tempat pemeriksaan di pintu-puntu masuk. Kalau perlu, ada tempat khusus untuk isolasi bagi pendatang atau pemudik yang utamanya datang dari daerah epicentrum Covid-19. Misal dari Jakarta atau Bandung atau pendatang yang memang sedang sakit, agar tidak dapat langsung masuk ke Kabupaten Cirebon untuk diisolasi, misalnya 14 (empat belas) hari.

Dia juga menambahkan, tes cepat atau rapid tes untuk Covid-19 yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon, agar dipusatkan utamanya untuk para pendatang dan ditempatkan di seluruh pintu masuk Kabupaten Cirebon. Agar dapat semaksimal mungkin penduduk atau warga Kabupaten Cirebon terlindungi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: