Pusing Ka-Li-Mi-Cin

Pusing Ka-Li-Mi-Cin

Yang berumur antara 18 sampai 70 tahun. Semua relawan uji coba itu harus penderita Covid-19. Mereka dibagi dalam banyak kelompok. Ada kelompok umur. Ada kelompok jenis kelamin. Ada pula kelompok stadium sakitnya: ringan, sedang, dan berat.

Akhirnya pemerintah memberikan persetujuan. Kok begitu cepatnya. Mengapa? Karena ini bukan obat penemuan baru. Ini penemuan lanjutan.  Obat Carrimycin sudah ditemukan bulan Juni tahun lalu. Waktu itu belum ada Covid-19. Carrimycin ditemukan untuk penanganan bakteri dan infeksi. Juga untuk melawan kanker. 

Tapi karena ada Covid-19 dilakukan review. Apakah bisa untuk Covid-19. Banyak lagi obat lama yang juga di-review. Termasuk Hydroxychloroquine tadi. Pemerintah Tiongkok akhirnya memutuskan bahwa Carrimycin resmi masuk dalam daftar 10 obat tadi. Carrimycin dinilai efektif untuk Covid-19.

Carrimycin pun mulai diproduksi di Shanghai. Obat baru ini berbeda dengan yang ditemukan jenderal wanita Prof. Chen Wei itu. Yang sekarang sudah memasuki uji klinis terhadap orang-orang sehat di Wuhan. Yang ditemukan Prof Chen Wei adalah vaksin. Obat suntik. Untuk orang sehat. Agar yang masih sehat tidak terkena Covid-19. Sedang Carrimycin adalah pil untuk yang sakit. Agar sembuh.

Saya mbelenger membaca masalah-masalah obat itu. Pusing. Sulit dipahami. Saya sih ikut dokter saja --meski sudah lebih 20 dokter Indonesia meninggal dunia karena virus Corona. (dahlan iskan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: