Posko Covid-19 Kabupaten Cirebon Gelar Rapid Test Kedua: 28 Orang Dinyatakan Negatif, 62 Lainnya Absen

Posko Covid-19 Kabupaten Cirebon Gelar Rapid Test Kedua: 28 Orang Dinyatakan Negatif, 62 Lainnya Absen

CIREBON - Rapid diagnostic test (RDT) bagi warga Kabupaten Cirebon kembali digelar di Posko Covid-19 di Stadion Watubelah, Selasa (7/4). Dari 90 orang yang diproyeksikan menjalani tes, hanya 28 yang hadir. Mereka yang tidak hadir masih diberi kesempatan sampai tiga hari mendatang.

Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon Nanang Ruhyana mengatakan, hari pertama pelaksanaan rapid test cukup banyak pendaftar lewat Pikobar yang tidak datang. Yakni berjumlah 62 orang atau sekitar 68,9 persen.

“Mereka tidak hadir dengan berbagai alasan. Sementara yang datang 28 orang,” kata Nanang.

Bagi mereka yang tidak hadir, lanjut Nanang, diberikan kesempatan sampai tiga hari mendatang. “Pelaksanaan rapid test gelombang Pikobar ini kita laksanakan tiga hari dengan kuota dari Pemprov Jabar sebanyak 260 alat rapid test,” ujar Nanang.

Sampai dengan saat ini, menurut Nanang, tim medis dari Gugus Tugas Covid-19 belum menemukan ada sampel yang yang ditest positif virus corona dari gelombang rapid test Pikobar kali ini.

“Semuanya negatif, tidak ada yang positif. Tes masih kita lakukan, kalau lebih alat rapid test akan kita gunakan untuk kebutuhan di Kabupaten Cirebon,” imbuhnya.

Sementara itu, Kabag Humas Pemkab Cirebon Nanan Abdul Manan mengatakan, Pemkab Cirebon menggelar rapat dengan metode telekonferensi bersama Kemendagri, kemarin. Rapat itu terkait langkah antisipasi kebutuhan daerah bidang perindustrian, perdagangan, dan pangan dalam penanganan dan pencegahan Covid 19.

Menurut Nanan, ada beberapa hal yang disampaikan oleh Mendagri Tito Karnavian. Di antaranya daerah didorong untuk mencari solusi dengan inovasi dan bekerja sama dengan akademisi sebagai kearifan lokal. Hal lainnya yang disampaikan berkenaan dengan identifikasi pelaku infustri agar fokus terhadap ketersediaan barang- barang.

“Pihak-pihak terkait diarahakan untuk mengadakan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam membantu ketersedian barang-barang yang dibutuhkan masyarakat seperti masker, hand sanitizer, dan barang kebutuhan lainnya, termasuk pangan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: