Sesuai Protokol, Perguruan Silat Bima Suci Donor Darah Aman

Sesuai Protokol, Perguruan Silat Bima Suci Donor Darah Aman

KUNINGAN – Perguruan Silat Bima Suci dan Pemuda Semakar kembali menggelar aksi peduli kemanusiaan. Kali ini dengan menggelar aksi donor darah, kemarin (7/4).

Di tengah merebaknya pandemi Covid-19 ini, tak menghalangi Perguruan Silat Bima Suci untuk menggalang amal kemanusiaan dengan menggagas tema besar Be a Hero With Your Blood. Kegiatan donor darah ini dilaksanakan di Padepokan Perguruan Silat Bima Suci. Tampak hadir puluhan pendonor yang didominasi keluarga besar dan anggota serta simpatisan Bima Suci.

Inisiator aksi Bima Suci Peduli Ikhsan Bayanuloh mengatakan, saat ini banyak orang yang bergantung pada transfusi darah untuk tetap bertahan hidup, seperti penderita thalasemia, korban kecelakaan atau pasien yang perlu penanganan medis, serta yang lainnya.

“Anjuran pemerintah untuk waspada dengan Covid-19 itu penting, namun kebutuhan darah dengan masyarakat mendonorkan darah itu juga suatu hal yang penting, demi mempertahankan nyawa orang lain,” ucap Ikhsan.

Dari data yang diterimanya, penurunan stok darah selama pandemi Covid-19 mencapai 70 persen lebih, bahkan mendekati 90 persen. Untuk itu, dalam membantu kekurangan stok darah, pendonor pada kegiatan tersebut tidak perlu khawatir untuk mendonorkan darahnya, sebab PMI sudah memiliki protokol dan Standar Operasional Prosedur (SOP) di tengah pandemi.

“Kami dengan PMI menjamin kegiatan ini akan sesuai dengan protokoler penanganan Covid-19, sehingga aman untuk dilaksanakan oleh masyarakat. Ada pemeriksaan khusus secara ketat yang berbeda dari hari-hari biasa,” jelasnya.

Menurutnya, PMI telah melakukan antisipasi dalam upaya pencegahan penularan Covid-19 saat ini, yakni dengan melakukan tahapan sebelum calon pendonor memasuki ruangan donor darah. Pertama melakukan pemeriksaan suhu tubuh calon donor dan jika suhu tubuhnya kurang dari 37,5 derajat Celsius, maka calon pendonor akan diberikan formulir self assessment dan formulir donor.

“Self assessment untuk menjamin calon pendonor aman dari Covid-19. Formulir self assessment berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab calon pendonor, apakah merasakan gejala gangguan saluran pernapasan dan riwayat kesehatan lain. Jika suhu tubuhnya lebih dari 37,5 derajat Celsius dapat ditolak dan pendonor tidak dapat melanjutkan donor,” terang Ikhsan.

Kedua, lanjut dia, SOP PMI menerapkan pembatasan interaksi fisik (physical distancing). Pembatasan ini tampak dari calon pendonor yang duduk tidak berdekatan saat duduk di kursi antrean, bahkan ada jeda satu hingga dua meter demi menerapkan pembatasan fisik.

Selanjutnya, tempat duduk dan ruangan dilakukan pembersihan disinfektan terlebih dahulu. Dari segi kebersihan pribadi, di ruangan donor darah tersedia tempat cuci tangan dan hand sanitizer. Pendonor dan petugas dapat membersihkan tangan mereka sehingga terjaga sterilisasinya.

“Kami memberlakukan pengamanan, baik kepada pendonor maupun petugas dengan melakukan sterilisasi ruangan,” tutur Ikhsan.

Ikut menambahkan, Ketua Umum Bima Suci Mukhlis Aminudin atau biasa disapa Ami. Ia sangat mengapresiasi gagasan tersebut karena PMI merupakan member setiap kegiatan donor darah yang dilakukan selama ini dengan Perguruan Silat Bima Suci.

“Kami berharap dalam situasi seperti ini dapat menumbuhkan kesadaran dari masyarakat dengan gerakan yang digalakkan dalam membantu sesama. Terlebih apa yang dilakukan bisa menyelamatkan nyawa banyak orang, sesuai dengan tema aksi yang dilakukan Bima Suci ini,” harapnya.

Ami memberikan semangat dan mengajak semua pihak untuk bergotong royong memberikan peran terbaiknya, sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas masing-masing. Hal itu agar bangsa ini dapat menghadapi wabah Covid-19 serta tetap berdoa untuk keselamatan dari wabah ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: