Khairunisa: Gimana Mau Memperbaiki Rumah Ambruk, Makan Saja Susah

Khairunisa: Gimana Mau Memperbaiki Rumah Ambruk,  Makan Saja Susah

CIREBON- Rumah milik tiga Kepala Keluarga di RT 1 RW 4 Desa Bandengan, Kamis sore (9/4) ambruk pada bagian belakang. Namun untuk memperbaiki kembali rumah yang ambruk tersebut, pihak keluarga mengalami kesulitan ekonomi.

Salah seorang penghuni rumah, Khairunisa kepada Radar Cirebon mengatakan, ambruknya rumah bagian belakang, saat kondisi hujan deras disertai angin kencang. “Kejadian kemarin sore (Kamis, red) waktu hujan angin cukup keras,” ujarnya saat didatangi di kediamannya, kemarin (10/4).

Saat detik-detik akan roboh, anaknya yang masih berusia enam tahun, sempat masuk rumah bagian belakang. Untungnya, sang anak kembali lagi ke ruang tengah. Begitu pas masuk ruang tengah, bagian belakang rumah langsung ambruk.

Dua hari menjelang rumah ambruk, dirinya sudah merasakan tempat tinggalnya itu sudah tidak kuat bertahan lama. “Dua hari yang lalu, juga hujan besar, ada angin kencang serta petir. Dari situ juga saya sudah merasa rumah bagian belakang mau roboh, karena sudah ada getaran-getaran ketika hujan angin dan petir juga,” ungkapnya.

Meskipun yang ambruk hanya pada bagian tembok belakang, namun karena bangunan sudah tua dan rawan ambruk, maka harus dilakukan perbaikan total. “Memperbaiki juga nggak bisa cuma bangun tembok belakang yang ambruk. Tapi atap-atapnya juga dan lainnya harus diperbaiki. Kalau nggak, bisa ambruk lagi bagian yang lainnya,” ujarnya.

Karena kamar mandi berada di bagian belakang, maka masih dipergunakan, meskipun telah ambruk. “Nanti mandinya di mana? Kamar mandi cuma ada di belakang saja. Jadi, bagian belakang cuma untuk mandi saja,” tuturnya.

Khairunisa mengungkapkan, dalam rumah tersebut terdapat tiga kepala keluarga. Total, yang tinggal di rumah itu ada 13 orang, alias tiga kepala keluarga.

Terkait dengan rencana perbaikan rumahnya yang ambruk di bagian belakang, dirinya mengungkapkan ketidakmampuan anggota keluarganya dari sektor ekonomi untuk memperbaiki kembali rumah tersebut. “Di sini nelayan semuanya. Gimana mau memperbaiki, untuk makan sehari-hari saja susah,” pungkasnya dengan raut wajah bingung. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: