Bos Rongsok Asal Semarang Ditemukan Meninggal di Cirebon, Tim Evakuasi Gunakan APD Lengkap

Bos Rongsok Asal Semarang Ditemukan Meninggal di Cirebon, Tim Evakuasi Gunakan APD Lengkap

CIREBON - Virus corona atau Covid-19 yang tengah mewabah membuat semua pihak waspada. Termasuk saat penemuan jenazah. Langsung dikaitkan dengan corona.

Itu pula saat bos rongsok Budi Haryanto (64) ditemukan meninggal. Tim evakuasi diturunkan dengan alat pelindung diri (APD) yang lengkap.

Warga Dusun IV Blok Karanganyar RT 02 RW  07 Desa Mundu Pesisir, Kecamatan Mundu, Jumat pagi (10/4), geger. Di wilayah mereka, bos rongsok asal Semarang, Jawa Tengah, itu ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa.

Warga tak berani mendekat. Temuan itu pun langsung disambungkan ke aparat, baik di kepolisian maupun tingkat pemcam.

Akhirnya, tim evakuasi dari Puskesmas Mundu diturunkan ke lokasi. Berjumlah empat orang. Mereka menggunakan APD secara lengkap. Mulai dari penutup wajah sampai penutup kaki.

Proses evakuasi penemuan jenazah yang biasanya ramai, kemarin itu benar-benar lengang. Proses pengambilan foto pun harus dilakukan dari jarak yang jauh.

Camat Mundu Anwar Sadat mengatakan belum diketahui pasti penyebab meninggalnya korban. Meski demikian, katanya, proses evakuasi menggunakan APD lengkap sebagai langkah antisipasi dan kewaspadaan.

“Sekarang kan lagi musim Covid-19. Jadi untuk menjaga-jaga saja agar lebih aman,” ujarnya saat dikonfirmasi Radar Cirebon.

Ia lalu mengatakan, mayat tersebut tak ada kaitannya dengan corona. Anwar Sadat meminta warga tetap tenang. “Bukan positif, bukan PDP, juga bukan ODP. Infonya beliau itu meninggal karena sakit asam urat,” tuturnya.

Kapolsek Mundu Ade Subandi mengatakan pihaknya sudah mendapatkan hasil forensik tim medis. “Sepertinya sudah masuk 24 jam (dari meninggal sampai ditemukan). Karena sudah mulai tanda-tanda pembusukan. Adapun untuk diagnosa Covid-19, nihil,” ujarnya.

Terpisah, Kasubag Humas Polres Cirebon Kota Iptu Ngatidja mengatakan mayat Budi Haryanto ditemukan pertama kali oleh Tari, warga setempat. Tari mendatangi  gudang bekas pabrik plastik dengan tujuan bertemu korban. Tempat tersebut merupakan tempat tinggal korban.

Tari memanggil korban dari depan gerbang, tidak ada yang menyahut. Dia lalu mengintip dari celah gerbang, ternyata korban dalam keadaan tergeletak miring ke kanan di antara gerbang pabrik dan kamar mandi. Tari langsung memanggil warga lainnya lalu melapor ke aparat.

Dari lokasi itu, kata Ngatidja, jenazah dievakuasi ke RSUD Waled. “Korban selama ini tinggal di gudang bekas pabrik plastik. Pekerjaannya mencari barang rongsok. Ya bisa dikatakan bos rongsok. Menurut keterangan temannya sesama tukang rongsok, almarhum mengeluh merasakan sakit badan dan menggigil karena sakit asam uratnya kambuh. Jenazah sudah dalam perjalanan menuju ke Semarang dengan menggunakan ambulans RSUD Waled atas ijzin keluarganya,” pungkasnya. (den/cep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: