Hanya 1,3 Persen Warga yang Bisa Rapid Test

Hanya 1,3 Persen Warga yang Bisa Rapid Test

CIREBON– Pemerintah Kota Cirebon akan melakukan rapid test untuk seluruh orang dalam pemantauan (ODP) corona virus disease (Covid-19). Pelaksanaan tes ini mulai dilakukan Senin (12/4) dan akan diulangi tujuh hari kemudian.

Alat rapid test yang digunakan merupakan pengadaan swadaya oleh Pemerintah Kota Cirebon. Rencananya, ada sekitar 560 kit yang akan digunakan.

Dari jumlah itu, 160 unit bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan sisanya pembelian dari pemkot.

Rencananya, pemerintah kota akan melakukan pengadaan sedikitnya 4 ribu alat rapid test. Namun, jumlah itu hanya mencakup 1,3 persen dari populasi penduduk Kota Cirebon. Dengan asumsi rapid test dilakukan satu kali setiap sampel. Sedangkan bila dua kali, tentu separuh dari 1,3 persen populasi.

Untuk itu, Pemerintah Kota Cirebon mengharapkan upaya pencegahan yang lebih optimal. RT/RW ikut ambil bagian penting dalam memutus mata rantai pandemi Covid-19. Unsur paling dekat dengan masyarakat ini dinilai mampu memberikan pengawasan secara maksimal.

“RT/RW memiliki tindakan solutif dan paling efektif dalam memutus mata rantai Covid-19. Jadi kekuatan RT/RW jauh lebih penting,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon dr Eddy Sugiarto MKes, Minggu (12/4).

Pencegahan dengan memantau pergerakan orang yang masuk dan keluar Kota Cirebon, kata Edy, juga langkah efektif. Namun, lebih berpengaruh pencegahan oleh tingkat RT/RW yang bisa meminimalisasi penyebaran langsung dari sumbernya. “Contohnya, misalkan ada PDP, kalau di isolasi kan ketahuan. Jadi dia benar-benar di pantau dan nggak boleh keluar, sampai terbukti negatif,” imbuhnya.

ODP/OTG yang ada di Kota Cirebon seluruhnya akan dilakukan rapid test. Sesi pertama dimulai Senin (hari ini, red) hingga Rabu.

Ditetapkannya status zona merah di Kota Cirebon, membuat banyak kebijakan difokuskan untuk penanganan pandemi ini. Seperti mobilisasi sumber daya dan segala macamnya. Kemudian SKPD dan unsur pemerintahan, juga difokuskan dalam percepatan penanganan Covid-19. (ade)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: