DPPKBP3A Kuningan Sosialisasi Program KB

DPPKBP3A Kuningan Sosialisasi Program KB

KUNINGAN - Keberhasilan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kuningan dalam menekan lonjakan penduduk melalui Program KB Tahun 2019, patut diacungi jempol. Dari Perkiraan Pasangan Menikah (PPM) 36.316, sebanyak 90,54% atau 32.881 sukses menjadi Peserta KB Baru (PB). Sedangkan sisa PPM hanya 3.435.

Jumlah PPM ber-KB terbesar ada di Kecamatan Sindangagung 117,80%, atau dari PPM 1.298 mampu tercapai 1.526 PB. Menyusul Kecamatan Garawangi PPM 1.831 tercapai1.937 PB atau 105%, Kecamatan Pancalang 104,13% atau dari 919 PPM tercapai 957 PB, Kecamatan Cidahu 1.552 PPM tercapai 1.613 PB atau 103,3%.

Adapun tiga besar pencapaian terendah KB, adalah Kecamatan Cibingbin dari 1.608 PPM tercapai 1.251 PB atau 77,80%, Kecamatan Kuningan 2.746 PPM tercapai 2.177 PB atau 79,28%, terakhir Kecamatan Maleber dari 1.593 PPM tercapai 1.263 PB atau 79,28%.

“Meski secara keseluruhan tidak sampai 100%, tapi dilihat peningkatan setiap tahun ada. Artinya, kesadaran masyarakat, terutama pasangan menikah untuk mengikuti Program KB semakin tinggi. Alhamdulillah,” ungkap Kepala DPPKBP3A Kuningan Trisman Supriatna MPd, usai video conference dengan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat Kusmana di kantornya.

Untuk Januari-Februari 2020, capaian PB sudah 11,26%%. Atau dari 40.970 PPM tinggal tersisa 36.356, atau sudah berhasil ber-KB 4.614 PB.

Di waktu tersisa 2020, pihaknya bersama Penyuluh KB akan terus bekerja keras agar masyarakat bukan hanya sadar manfaat besar mengikuti Program KB, tetapi melaksanakan, sekaligus memberikan edukasi ke anak-anak hingga lingkungannya yang PPM agar bersama mengikuti Program KB.

“Ingat, KB akan membangun terciptanya keluarga sejahtera,” tegas Trisman.

Dijelaskan, penduduk merupakan sebagai titik sentral pembangunan. Ingin pembangunan maju, maka kualitas penduduknya harus sesuai harapan. Maka melalui KB, diharapkan Trisman, masyarakat akan lebih mampu merasakan kehadiran dan kesungguhan pemerintah dalam mewujudkan penduduk berkualitas.

Program KB harus mengarah kepada banyak output bermanfaat. Seperti pernikahan muda, kematian ibu, stunting, keluarga miskin, serta penurunan jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) yang memiliki batita lebih dari satu.(tat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: