Luthfi Arimbi Pendaftar Terakhir di KPU
CIREBON - Empat pasangan calon bupati resmi mendaftar pada hari terakhir pendaftaran di KPU Kabupaten Cirebon, kemarin. Mereka adalah Ason-Elang (Golkar dan PKS), Heviyana-Rakhmat (Hanura, PKPB, PAN, PKNU, PPI), Qomar-Subhan (Demokrat, Gerindra) dan Luthfi-Arimbi (PKB, PPP, PBB). Sebelum keempat pasangan resmi mendaftar, banyak kejutan-kejutan yang membuat banyak pihak deg-degan. Sebut saja cabup Luthfi yang sudah sepakat berduet dengan H Tarmadi dan tinggal menunggu “akad nikah”, tetapi gagal dalam hitungan waktu. Luthfi nyaris tidak mendapat pendamping setelah pembatalan sepihak dari kubu H Tarmadi. Luthfi dikabarkan mendatangi Pesantren Jagasatru untuk meminang KH Hasanain (putra Kang Ayip). Namun tidak membuahkan hasil menggembirakan. Dia juga dikabarkan akan berpasangan dengan Djakaria, itu pun tak terbukti. Baru sekitar pukul 13.00 WIB, Luthfi sepakat menggandeng Ratu Arimbi dari Keraton Kanoman. Itu pun masih diramaikan dengan isu bahwa pasangan itu tidak akan bisa mendaftar ke KPU karena PPP dan PBB “undur diri” dan pindah mendukung pasangan lain. Tetapi kabar terakhir itu ternyata hanya isu belaka. Bukan hanya Luthfi, pasangan yang diusung Golkar-PKS pun sama. Setelah semua media menulis Ason berpasangan dengan H Satori, ternyata dalam hitungan jam diralat kembali dan diganti dengan pasangan Ason-Elang. Saat pendaftaran kemarin, pasangan Ason-Elang datang sekitar pukul 11.00, disusul Heviyana-Rakhmat pukul 14.00, Qomar-Subhan pukul 17.00, dan pendaftar terakhir adalah Luthfi-Arimbi yang datang ke KPU sekitar pukul 22.00. Dengan mendaftarnya empat pasangan di atas, ditambah Sunjaya-Gotas (PDIP) dan Insyaf-Darusa (Independen) sebelumnya, maka total pasangan yang akan bertarung pada Pilbup Cirebon sebanyak enam pasang. Pasangan H Ason Sukasa dan H Elang Kusnandar yang sebelumnya pernah mendeklarasikan diri, namun sempat dibantah oleh PKS, kemarin kembali dipersatukan dalam satu kesatuan koalisi. Mereka mendaftar ke KPU dikawal oleh kader dan simpatisan kedua partai. Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD Partai Golkar Kabupaten Cirebon H Tatang Rustana menyampaikan apresiasi terhadap PKS yang akhirnya memilih berkoalisi dengan Partai Golkar, meski sebelumnya sempat ada perceraian dalam beberapa hari. Pihaknya optimis, pasangan Ason-Elang akan memenangkan pemilukada. Senada, Ketua DPD PKS Kabupaten Cirebon Nasirudin SAg menegaskan, berdasarkan keputusan musyawarah di internal PKS akhirnya kembali pada formulasi awal mengusung H Elang Kusnandar, meski sebelumnya muncul nama H Satori. “Memang tadi malam kami ajukan H Satori, tapi setelah melihat perkembangan beberapa jam kami diskusi, ternyata kami lebih sepakat untuk kembali ke Mas Elang,” ujarnya. Kemudian pendaftar selanjutnya, istri incumbent Hj Sri Heviyana Dedi Supardi dan Ketua DPC Partai Hanura H Rakhmat SE yang mendatangi kantor KPU. Sebelumnya, pasangan yang disebut ‘Hebat’ (Heviyana Bersama Rakhmat) ini menggelar deklarasi dan ritual doa di pendopo serta meminta restu Bupati Dedi Supardi MM. Pada kesempatan itu, Heviyana menegaskan, pihaknya sengaja mengambil filosofi pasangan ‘Hebat’, karena dalam kalimat hebat tersebut mengandung makna melangkah lebih hebat dari kepemimpinan sebelumnya. “Intinya lebih berkembang lagi dan lebih hebat lagi,” ujar Heviyana sembari menyampaikan optimis akan terpilih pada perhelatan pilbup mendatang. Sementara itu, cawabup H Rakhmat SE mengatakan, dirinya menggandeng Hj Sri Heviyana karena partai sudah mengkalkulasikan secara matang. Dan dia yakin pasangan ‘Hebat’ akan menang dalam pertarungan pilbup nanti. “Kami sudah menghitung secara itung-itungan politik, dan kemenangan yang menjadi tujuan utama kita,” tandasnya. Rakhmat juga mengungkapkan, dalam mencari pasangan, tidak sedikitpun mengalami kendala. Sebab, komunikasi politik dengan pihak pendopo sudah jauh-jauh hari sebelum pendaftaran calon bupati di KPU. “Meski pada akhirnya deal politik itu di last minute, tapi ujungnya menjadikan kita berpasangan juga di Pilbup 2013,” tukasnya. Pasangan ketiga yang mendaftar ke KPU adalah pasangan Marhaban (H Nurul Qomar-H Subhan) yang diusung Partai Demokrat dan Gerindra. “Kami berharap setelah tahapan pendaftaran, kami bisa lolos ke tahapan berikutnya sembari terjun ke masyarakat untuk menggalang dukungan. Kita akan terus bekerja sampai takdir memutuskan kita yang menang,” kata Qomar. Sementara, usai penyerahan berkas, Ketua Tim Pemenangan Pasangan Marhaban Ir H Herman Khaeron MSi menyatakan rasa syukurnya atas pendaftaran ini dan akan segera melengkapi sejumlah persyaratan berkas yang kurang. “Alhamdulillah pasangan Marhaban sudah mendaftar dan akan bergerak cepat untuk menang,” katanya. Pihaknya berharap, satu atau dua putaran yang terpenting pasangan Marhaban menang dalam pemilukada dan kemenangan ini merupakan kemenangan yang diridloi oleh Allah SWT. “Target kita menang,” ucapnya. Herman masih membuka peluang bagi partai lain yang ingin ikut bergabung mengusung pasangan Marhaban, walaupun secara persyaratan KPU sudah melebihi 12 persen. “Kita masih membuka pintu bagi partai nonparlemen yang ingin berkoalisi,” terangnya. Pasangan terakhir yang mendaftar tengah malam sekitar pukul 22.00 adalah H Muhammad Luthfi-Ratu Raja Arimbi yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), PPP, dan PBB. Pada kesempatan itu, staf ahli Menteri PDT itu menyampaikan, dipilihnya Ratu Arimbi sebagai cawabup, berdasarkan matang, bukan secara tiba-tiba. “Satu bulan setengah yang lalu dengan Bu Arimbi untuk menjajaki kemungkinan berpasangan,” ujar Luthfi. Menurut Luthfi, pendaftaran yang dilakukan di masa injury time, sebagai salah satu strategi untuk bisa menganalisa seluruh pasangan. Ketika itu sudah terbuka, maka pihaknya dapat mengira-ngira seberapa besar kekuatan partai dan cabup lainnya. Sebelum duet dengan Arimbi, pihaknya melakukan komunikasi politik dengan beberapa partai seperti Golkar, PKS, termasuk H Tarmadi. Ditanya soal kegagalan menggandeng H Tarmadi, dia enggan memberikan jawaban. “Ada beberapa hal yang mendasar yang tidak bisa disampaikan, salah satu contohnya karena H Tarmadi mempunyai back ground merah,” ungkapnya. Untuk masalah target yang ingin dicapai, pihaknya menginginkan menang dalam satu putaran dengan perolahan suara 30-35 persen. terkait singkatan yang digunakan, dia mengaku tidak akan menggunakan nama singkatan seperti calon lainnya. “Kami hanya menggunakan nama Luthfi-Arimbi. Sebab, nama Luthfi sendiri sudah dikenal dengan Kang Luthfi, sedangkan Arimbi, siapa sih yang gak kenal dengan Arimbi?” pungkasnya. (sam/jun/fen)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: