Tangkal Covid 19, Bank Sampah Baksos di Purwawinangun

Tangkal Covid 19, Bank Sampah Baksos di Purwawinangun

KUNINGAN – Tidak sedikit masyarakat yang tidak mengerti tentang coronavirus disease (Covid-19).  Karena itu, Bank Sampah Induk Kalifah (BSIK), melakukan giat bakti sosial memberikan edukasi tentang bagaimana cara menghentikan penyebaran virus corona, Jumat (17/4).

Giat ini menyasar kepada warga Jalan Pramuka, Gang Citamba, RT 04 /RW 01, Lingkungan Manis, Kelurahan Purwawinangun. Melibatkan aktivis kesehatan dari Poltekes Kemenkes Surakarta dan aktivis Dialektika Kuningan.

Terjun langsung Direktur BSIK Dwi Purwasiswana, beserta 10 orang relawan, aktivis mahasiswa Poltekes Kemenkes Surakarta Nabila Azzahra, aktivis Dialektika Kuningan Erix Exvrayanto dan Iwan Setiawan. Dari unsur pemerintahan, ada Lurah Purwawinangun Eman Sulaeman dan Ketua RT 04 Asep Saifuddin.

Adapun edukasi disampaikan, adalah agar masyarakat dianjurkan selalu menyediakan sabun dan air di depan rumah untuk cuci tangan sebelum masuk rumah. Ini penting guna membunuh kuman setelah bepergian. Sebab sifat virus Corona kasat mata.

Diberi penegasan pula kepada warga, bahwa terinfeksi corona bukanlah penyakit aib seperti halnya AIDS, spilis, dan lain sebagainya. Maka, siapa pun yang mengalami gejala harap segera melaporkan diri untuk mendapatkan petunjuk atau tata cara isolasi mandiri yang benar kepada petugas Crisis Canter Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Kuningan atau ke puskesmas, dokter terdekat untuk melakukan cek kesehatan.

Apalagi, di wilayah Kabupaten Kuningan sudah ada hampir 50 ribu pemudik datang dari luar kota, yang merupakan zona merah Covid-19. Setiap warga, terutama perantau mudik kampung mengalami gejala diharap langsung memeriksakan kesehatan. Paling tidak ke puskesmas terdekat.

Sebagai contoh kasus, Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, bahkan publik figur seperti artis Andrea Bimo, pun mereka berani mengungkapkan diri ketika mendapati hasil tes positif terpapar Covid-19.

“Jadi, masyarakat jangan menutup-tutupi. Jangan berdalih harus kerja mencari nafkah, atau pun aktivitas lain hanya untuk bisa menghindar dari proses isolasi. Semua demi kesembuhan dan keselamatan seluruh masyarakat,” tandas Direktur BSIK Dwi Purwasiswana.

Selain itu, masyarakat juga jangan sampai mengucilkan bilamana ada warga sekitar terjangkit Covid-19. Bahkan, sampai tidak menerima penguburan pasien corona yang wafat.

Hal paling penting harus dilakukan, adalah menjaga kebersihan dengan tidak membiasakan pola hidup jorok. Lantas tidak perlu takut apalagi sampai bersikap parno dengan virus corona. Hanya perlu meningkatkan kewaspadaan saja.

“Jangan khawatir, Pemkab Kuningan sudah mempersiapkan sejumlah rumah sakit yang menyediakan ruang isolasi khusus, didukung protap atau SOP khusus Covid-19,” sebut dia.

Yang harus diingat oleh masyarakat, bahwa virus corona bergerak aktif di ruang gelap yang lembab, seperti paru-paru pada organ tubuh manusia. Lalu menyerang bagian hidung dan mulut. Oleh karena itu, dianjurkan berjemur untuk membunuh virus yang bersarang dalam sinus atau rongga kecil yang saling terhubung melalui saluran udara di dalam tulang tengkorak.

“Sifat virus ini tidak tahan terhadap panas. Atau, bisa juga dengan cara memasak air, lalu tuangkan dalam wadah, kemudian bisa menggunakan uap air mendidih tersebut dengan cara dihirup, supaya membasmi virus corona agar tidak menjalar ke seluruh tubuh,” jelas Dwi.

Setelah pelaksanaan edukasi, relawan Bank Sampah Induk Kalifah (BSIK) melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan setempat. Serta, aktivis Dialektika Kuningan membagikan cairan hand sanitizer kepada warga.(tat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: