Pendapatan Terjun Bebas, Perumda Air Minum Terdampak Tutup Sementara Hotel dan Mall

Pendapatan Terjun Bebas, Perumda Air Minum Terdampak Tutup Sementara Hotel dan Mall

CIREBON – Berkurangnya aktivitas di hotel, restoran dan mall, berdampak bagi pendapatan badan usaha milik daerah (BUMD). Salah satunya Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Giri Nata.

Dirut Perumda Air Minum, Sopyan Satari SE MM mengatakan, secara angka penurunan pendapatan memang belum dihitung. Tapi dirinya sudah memperkirakan kurang lebih untuk bulan April  2020 penurunannya hingga sekitar 20 persen.

Penurunan pendapatan ini, tentu dampak dari adanya kebijakan penutupan gerai-gerai di beberapa mall. Sehingga hanya yang berkaitan dengan sembako saja yang masih dibuka untuk umum apalagi dengan jam operasional  yang terbatas.

Di samping itu, salah satu turunnya pendapatan karena banyak hotel yang tingkat huniannya mengalami penurunan secara drastis. “Ini Belum lagi restoran dan sejenisnya mengalami penurunan pengunjung,” katanya.

Pria murah senyum ini menjelaskan, banyak kantor baik pemerintah maupun swasta memberikan kebijakan kerja di rumah. Termasuk sekolah-sekolah dan tempat pendidikan atau latihan lainya. Dengan kondisi ini, Opang memperkirakan untuk bulan Mei 2020  mendatang diperkirakan  penurunanya sekitar 30 persen karena adanya perpanjangan waktu social distancing.

Disinggung tentang kebijakan diskon tarif ke pelanggan yang terdampak covid-19, sejauh ini pihaknya masih menunggu kebijakan pemerintah. Sebab, diskon menyangkut subsidi yang akan ditanggung oleh pemerintah untuk menutupi kerugian Perumda Air Minum.

Dengan kondisi ini, hampir pasti Perumda Air Minum juga kesulitan untuk memenuhi target laba pada akhir tahun nanti yang diproyeksikan Rp2,1 miliar.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga kebudayaan dan Pariwisata (DKOKP), Agus Suherman mengatakan, berkaitan dengan perkembangan hotel yang tutup sementara, sampai dengan pekan kemarin jumlahnya sembilan hotel.

Mantan Camat Harjamukti ini menjelaskan, pada awal April tujuh hotel yang tutup sementara adalah Hotel Grage, Hotel amaris, Hotel Asri, Hotel Tryas, Hotel Uma, Hotel Citra Dream, dan Swissbell Hotel.

Dari tujuh hotel yang menghentikan operasional sementara, sebanyak 350 pekerja tidak melakukan aktivitas atau hanya dari rumahkan. Tapi sampai April tetap memberikan hak kepada karyawannya.

Dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyebutkan, hotel memilih menutup operasional sementara karena tingkat okupansi yang sangat rendah. Rata-rata hotel yang memilih tutup karena okupansinya di bawah 10 persen. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: