Sosialisasi Corona Harus Lebih Gencar

CIREBON-Virus corona bukan hanya merepotkan sektor kesehatan. Tetapi juga berdampak fatal pada roda perekonomian. Dampak ekonomi sangat dirasakan oleh pekerja sektor informal seperti pemulung, penarik becak, pekerja bangunan, hingga pedagang kaki lima merupakan beberapa contohnya.

“Terhadap perekonomian, dampaknya besar sekali. Khususnya dirasakan oleh masyarakat kecil yang menggantungkan hidupnya dari bekerja serabutan,” ungkap Wakil Ketua Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Jawa Barat, Dede Muharam, Rabu (22/4).

Selama ini, menurutnya, meskipun telah ada protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh pemerintah, namun dalam prakteknya masih banyak masyarakat yang mengabaikanya. Khususnya di tempat tempat keramaian.

Seperti di pasar misalnya, meski sudah ada tempat cuci tangan, tapi hanya sedikit yang mematuhi. Sementara di pasar sendiri banyak sekali kerumunan orang. Hal ini menurutnya menjadi tugas pemerintah untuk lebih gencar melakukan sosialisasi. Supaya ada pemahaman standar keamanan terhadap Covid-19 di masyarakat.

“Karena tanpa adanya aktivitas ekonomi di pasar, maka perekonomian juga akan semakin lumpuh. Disamping protokol kesehatan diterapkan, sosialisasinya juga harus lebih digencarkan. Sampai masyarakat ini tahu pentingnya mencuci tangan, memakai masker dan melakukan social distancing,” ungkapnya.

Selain itu, dirinya juga berharap pemerintah dapat menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak dengan tepat sasaran. Pasalnya hal ini akan beresiko terhadap kerawanan sosial.

Dirinya juga mengajak masyarakat untuk lebih mengasah kepedulianya terhadap kondisi lingkungan sekitar. Dengan adanya pandemi covid-19 ini, masyarakat mampu diharapkan bisa membantu masyarakat yang kurang mampu.

“Ada baiknya, masyarakat yang sudah mampu bisa menunaikan zakatnya, tidak hanya menunggu idul fitri. Tapi sekarang. Karena kondisinya sudah mendesak,”pungkasnya. (awr)

Sumber: