Dahlan Pantau Penurunan Tarif Kereta Api
JAKARTA - Meski harga bahan bakar minyak naik, Menteri BUMN Dahlan Iskan berhasil menurunkan tarif kereta api komuter dengan penerapan tarif progresif dan tiket elektronik. Dengan pemberlakuan tarif progresif tersebut, tiket kereta komuter Bogor-Jakarta Kota turun dari Rp9 ribu menjadi Rp5 ribu. Sementara, tarif komuter Bekasi-Jakarta Kota turun dari Rp8.500 menjadi Rp3.500. Kenaikan harga BBM dan penurunan tiket kereta api membuat mantan dirut PLN ini berharap warga di sekitar Jakarta beralih dari kendaraan pribadi ke kereta api. Dengan penambahan penumpang, penurunan tarif tidak berpengaruh pada kinerja PT KAI. \"Kalau masyarakat tahu tiket kereta murah, semoga mereka mau pindah naik kereta api, sehingga macetnya berkurang,\" ujar Dahlan di Stasiun Manggarai kemarin (1/7). Ketua Federasi Olahraga Barongsai Indonesia ini juga menyarankan perempuan yang ingin kurus meniru orang Jepang, Hongkong, dan Korea Selatan yang langsing karena setiap pagi naik kereta ke kantor. Dengan rutin naik kereta, perempuan akan dipaksa jalan kaki beberapa saat dan kemungkinan berdiri sepanjang perjalanan bila menggunakan kereta di pagi hari. \"Mau langsing sekarang murah, nggak perlu ke gym dan diet,\" selorohnya. Bapak dua anak ini juga berharap masyarakat membiasakan diri menggunakan tiket elektronik. Kartu yang digesek ketika akan masuk peron stasiun dan dimasukkan ke palang di pintu keluar ini ditujukan untuk mengurangi penumpang gelap. Sebelumnya, KAI juga sudah menghentikan operasional kereta api ekonomi dan mengganti dengan kereta AC, sehingga tidak ada lagi pengguna yang naik di atap kereta karena kegerahan. \"Mungkin seminggu ini masyarakat masih kagok menggunakan tiket elektronik sehingga terjadi antrean. Tapi jangan karena satu orang kagok menggunakan tiket kartu lalu menjadi mundur (mendesak kembali ke tiket kertas, red),\" katanya. Dahlan juga meminta PT Telkom dan PT LEN berkomitmen menyesuaikan kapasitas dan kualitas alat pembaca kartu agar masyarakat tidak jengkel karena kartu sulit dibaca di pintu masuk. Dahlan bahkan mengancam akan memberhentikan Dirut LEN Abraham Mose bila sampai akhir tahun gagal menyediakan alat pembaca kartu yang lebih responsif. Dia juga sempat mengkritik penempatan alat pembaca kartu yang berada di sebelah kiri, sementara masyarakat terbiasa menggunakan tangan kanan. Berdasarkan pantauan di sejumlah stasiun, memang terjadi antrean cukup panjang untuk membeli kartu dan menggesek kartu tiket sebelum masuk ke peron. Ini disebabkan masyarakat belum terbiasa menggunakan alat pembaca kartu yang dipasang di palang sebelum masuk peron. Dela Sartika (30), calon penumpang asal Depok yang hendak naik di Stasiun Tanah Abang menyayangkan kinerja para petugas loket PT Kereta Api Commuter Jabodetabek (KCJ) yang masih belum efisien. \"Petugas masih kebingungan. Ketika saya menanyakan jalur, mereka masih tanya-tanya ke petugas lainnya,\" kata Dela ketika ditemui di Stasiun Tanah Abang kemarin (1/7). Sementara, Ninta (23), pelaju dari Bogor, menilai penerapan sistem e-ticketing justru sangat membantu penumpang. Dia menilai sistem ini akan menjadikan perjalanan lebih praktis karena saldo dalam tiket multitrip sudah disiapkan sebelumnya. Dia mengaku sejak beberapa hari lalu sudah membeli tiket langganan Rp50 ribu dan mengisinya dengan saldo Rp30 ribu. \"Antrean panjang karena orang-orang belum ada persiapan,\" katanya. Untuk mengurangi antrean membeli kartu di depan loket, Dirut PT KAI Ignasius Jonan menganjurkan pengguna komuter membeli kartu berlangganan. Untuk mengurangi kemacetan di jalan akibat volume perjalanan kereta api yang bertambah, Dahlan Iskan mendesak Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo merealisasikan Bobeos, yakni proyek pembangunan terowongan atau underpass di 25 titik jalur perlintasan kereta api Bogor-Beos. Bila volume perjalanan kereta api ditambah tanpa pembangunan underpass, jalan yang berada di perlintasan kereta api akan lebih sering ditutup, sehingga jalan akan lebih macet. \"Saya sangat optimis Gubernur DKI Jakarta, Pak Jokowi, mau membantu dan bekerja sama dengan KAI membangun underpass,\" kata Dahlan beberapa waktu lalu. (gun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: