Jumlah TKI Asal Kabupaten Cirebon Meningkat

Jumlah TKI Asal Kabupaten Cirebon Meningkat

CIREBON – Jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Cirebon setiap tahun tampaknya terus mengalami peningkatan. Jumlah kenaikan TKI itu berdasarkan data di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Cirebon tahun 2013. Kasi Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri (Binapenta) Disnakertrans Kabupaten Cirebon Yadi Supriyadi SSos mengungkapkan, berdasarkan data yang telah direkapitulasi, jumlah TKI di tahun 2013 mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Menurutnya, kenaikan jumlah TKI secara signifikan setelah ada program calon tenaga kerja Indoesia (CTKI) sistem online. Disebutkannya, total jumlah TKI Kabupaten Cirebon pada tahun 2012 sebanyak 9.768 orang. Dan per bulan Mei tahun 2013, data yang telah masuh sudah mencapai angka 4.763 orang. Penempatan para TKI di berbagai negara antara lain sebagai pembantu rumah tangga, sopir, cleaning service, operator produksi, jasa konstruksi, pelaut, pekerja industri, pekarja pabrik dan lain-lain. Mereka tersebar diberbagai Negara tujuan seperti Bahrain, Oman, Qatar, United Arab Emirates, Brunei Darussalam, Hongkong, Malaysia, Singapura dan Taiwan. “Kebanyakan dari meraka bekerja sebagai house maid (pembantu rumah tangga, red), paling banyak di negara United Arab Emirates. Tapi di bulan Mei kemarin, tujuan CTKI ke Malaysia juga banyak, di sana mereka bekerja sebagai operator produksi, bulan Mei saja Malaysia kita memberangkatkan 121 orang, 106 perempuan dan 15 laki-laki, mungkin ini karena musimnya kelulusan sekolah,” paparnya. Lebih lanjut, kata dia, bagi para CTKI diharapkan tidak langsung percaya kepada para calo yang mengiming-imingi kerja dengan penghasilan tinggi. Jika ada yang menawarkan kerja ke luar negeri, terlebih dahulu menanyakan ID card Petugas Recurt Tenaga Kerja Indonesia (PRTKI) dari Badan Nasiona Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), kemudian pihak PT atau sponsor harus terdaftar di disnakertrans. Sebelum diberangkatkan, CTKI juga harus mengikuti tes administrasi, kesehatan dan wawancara di kantor Disnakertrans Kabupaten Cirebon. \"Mereka harus mengikuti tes terlebih dahulu. Mereka harus mengikuti tes kelengkapan administrasi, setelah itu tes wawancara, kemudian baru mendapatkan ID card. Setelah mendapatkan ID card pihak sponsor akan memberikan pelatihan ketrampilan terlebih dahulu, kemudian diberangkatkan,\" ucapnya. Sementara itu, Sri salah seorang CTKI mengaku, lebih memilih negara Taiwan karena melihat salary (gaji) yang tinggi. \"Ke Taiwan karena gajinya lebih tinggi, dan di sana juga katanya lebih aman,\" singkatnya. (via)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: