Bekasi Inflasi Tertinggi, Cirebon Terendah

Bekasi Inflasi Tertinggi, Cirebon Terendah

CIREBON - Pada April 2020 Kota Cirebon mengalami inflasi sebesar 0,02 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 102,74. Dari 7 kota pantauan IHK di Provinsi Jawa Barat, tercatat enam kota mengalami inflasi dan satu kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bekasi (0,25 persen) dan terendah di Kota Cirebon (0,02 persen) dan Kota Depok (0,02 persen). 

Kepala BPS Kota Cirebon, Joni Kasmuri menuturkan inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Dari sebelas kelompok pengeluaran, dua kelompok pengeluaran mengalami inflasi tiga kelompok pengeluaran mengalami deflasi dan enam kelompok pengeluaran tidak mengalami perubahan indeks.

\"Tingkat inflasi tahun kalender April 2020 sebesar 0,58 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2020 terhadap April 2019) sebesar 1,82 persen,\" tuturnya.

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau di bulan April mengalami deflasi sebesar 0,08 persen. Komoditas dalam kelompok ini yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi, yaitu daging ayam ras, cabai merah, telur ayam ras, tomat, cabai rawit, dan beras. Untuk kelompok Pakaian dan Alas Kaki mengalami deflasi sebesar 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi adalah celana panjang jeans wanita. Kemudian kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami inflasi sebesar 0,05 persen dengan komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi yaitu bahan bakar rumah tangga. Sedangkan untuk kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga  mengalami deflasi sebesar 0,03 persen dengan komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi yaitu sabun dan pembasmi nyamuk.

Untuk kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya mengalami inflasi sebesar 0,61 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi yaitu emas perhiasan, hand body lotion, dan kapas.

\"Sementara untuk kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks harga yakni kelompok kesehatan, transportasi, informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, rekreasi, olahraga, dan budaya, pendidikan, penyediaan makanan dan minuman/restoran,\" terangnya.

Sementara itu, Provinsi Jawa Barat mengalami inflasi 0,13 persen dan nasional mengalami inflasi 0,08 persen. (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: