KTNA Dorong Penggunaan Alsintan

KTNA Dorong Penggunaan Alsintan

INDRAMAYU- Alat dan mesin pertanian (Alsintan) bisa menjadi solusi tepat untuk menekan biaya produksi dan efisiensi waktu di dunia pertanian. Apalagi, saat ini jumlah buruh tani terus berkurang. Hal inilah yang menjadi perhatian Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) tiap kecamatan di Kabupaten Indramayu. KTNA mendorong penggunaan alsintan agar digunakan petani secara luas,

Ketua KTNA Bangodua H Ahmad Dasuki menyebutkan, sebagian petani menganggap mesin pertanian atau Alsintan akan mengurangai penghasilan buruh tani. Padahal dikatakannya alsintan dapat mempercepat proses di saat tanam dan panen. 

\"Paling tidak ada 3 alsintan yang harus benar-benar digunakan secara maksimal, pertama transplanter, traktor roda tiga, dan combine harvester. Ini bisa digunakan semua petani bukan hanya oleh petani yang masuk anggota Kelompok Tani (Poktan),\" terang Ahmad pada Radar, Sabtu (9/5).

Sebagai penyandang status lumbung pangan di Jawa Barat, pertanian di Kabupaten Indramayu dari tahun ke tahun, lanjut Ahmad terus mengalami pertumbuhan yang menggembirakan dengan rata-rata hasil panen 7 ton/hektar. Hasil produksi padi Kabupaten Indramayu mencapai 1.393 ribu ton, di atas Kabupaten Karawang dan Subang. 

\"Dari hasil panen tahun 2018, sekarang kita KTNA di setiap Kecamatan terus berusaha agar hasil panen terus meningkat. Salah satunya modernisasi sistem pertanian mulai dari pengolahan dan pemeliharaan lahan secara terpadu, serta penggunaan alsintan yang merata,\" ujarnya. 

Senada dikatakan Sujana. Berkaca dari sektor pertanian padi yang menjadi primadona di Kabupaten Indramayu dan beras menjadi makanan pokok penduduk Indonesia, Kabupeten Indramayu menjadi salah satu daerah penyangga menjaga stok kebutuhan beras bagi 267 juta jiwa penduduk Indonesia.

Penyediaan kebutuhan beras bagi penduduk Indonesia, menurut Sujana harus ditopang dengan peralatan yang lebih modern. Salah satunya mengoptimalkan bantuan pemerintah alsintan yang ada di setiap kelompok tani.

\"Lahan pertanian di Indrramayu sangat luas. Untuk sawah irigasi saja 95.805 Ha, dan sawah tadah hujan 22.191 Ha. Kita selalu mendorong modernisasi di sektor pertanian jangan sampai kalah dengan negara-negara lainnya dengan mengenalkan alsintan kepada para petani. Saatnya petani Indonesia maju, petani yang modern, petani yang sejahtera,\" ujarnya. (oni)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: