1,8 Juta BLT Disalurkan lewat Kantor Pos

1,8 Juta BLT Disalurkan lewat Kantor Pos

JAKARTA - Selain melalui transfer rekening bank BUMN, bantuan sosial (bansos) berupa uang tunai (BLT) masyarakat yang terdampak virus corona atau Covid-19 juga melalui PT Pos Indonesia (Persero). Pemerintah mengartekan 9 juta kepala keluarga (KK).

“Untuk yang melalui kantor PT Pos Indonesia sedang jalan untuk sejumlah 1,8 juta KK,” ujar Menteri Sosial (Mensos), Juliari P Batubara, dalam keterangannya, kemarin.

Dari jumlah itu, kata Juliari, lebih dari transfer rekening bank BUMN yang sebanyak 785 ribu KK. “Kalau kami tambahkan per 9 Mei, diharapkan bisa disalurkan untuk 2,6 juta kepala keluarga. Sebagian besar melalui kantor pos,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, PT Pos Indonesia akan memberikan surat undangan kepada penerima BLT, dan dengan jadwal yang ditentukan. “Mereka akan dicek identitasnya untuk mendapatkan uang tunai Rp600 ribu di kantor pos,\" ungkapnya.

BLT sendiri merupakan bagian dari bansos nonreguler yang dikhususkan untuk keluarga terdampak penyebaran virus corona. BLT diberikan selama tiga bulan dengan target penerima manfaat 9 juta keluarga berdasarkan data dari daerah tingkat dua, yaitu pemerintah kabupaten/kota.

“Jadi, kami memberikan keleluasaan, kelonggaran kepada seluruh kabupaten/kota untuk memberikan data keluarga-keluarga yang benar-benar terdampak di wilayahnya untuk kami berikan bansos tunai,” imbuh Juliari.

Berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), Mensos sampaikan hanyalah menjadi referensi, karena tidak harus menggunakan DTKS sebagai satu-satunya data untuk penerima Bansos tunai.

“Jadi kami sangat berharap daerah, dalam hal ini pemerintah kabupaten dan pemerintah kota memberikan kami data yang akurat, sehingga bansos tunai ini dapat disalurkan secara tepat,” jelasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) Susiwijono mengatakan, penyaluran BLT ditujukan kepada 40 persen masyarakat terbawah dengan tujuan menjaga daya beli.

BLT juga diberikan untuk kelompok komunitas terdampak. Sasaran pertama adalah para pekerja sektor infomal, seperti warung, toko-toko kecil, pedagang pasar, dan sebagainya. (din/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: