Evakuasi Korban Menggunakan APD, Penjual Kerupuk Keliling Meninggal Mendadak

Evakuasi Korban Menggunakan APD, Penjual Kerupuk Keliling Meninggal Mendadak

CIREBON - Warga Dusun Katisari Desa Pabedilan Kaler, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, dibuat geger. Pasalnya, seorang pedagang kerupuk keliling, Ojo (57) meninggal mendadak saat mengantarkan kerupuk ke warung milik Iin Sahati, Senin (11/5), sekitar pukul 09.30 WIB.

Berdasarkan keterangan pemilik warung, Iin Sahati mengatakan, Ojo sekitar pukul 09.00 mengirim kerupuk ketempatnya dengan menggunakan sepeda motor. Dikatakan Iin yang ditemani Zaenal, Ojo menyerahkan empat kantong krupuk kepada dirinya dan menunggu pembayaran dalam posisi berdiri di luar warung.

Sementara, Zaenal mengatakan, saat Iin mengambil uang di dompet untuk membayar kerupuk, tiba-tiba Ojo terjatuh dan tidak bergerak.

Melihat korban yang terjatuh pingsan, saksi yang ada di lokasi kejadian bergegas ke Puskesmas untuk meminta pertolongan. Tidak ketinggalan, saksi juga melaporkan kejadian tersebut ke Polsek terdekat.

Setelah petugas Puskesmas terdekat datang dan memeriksa korban dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap, korban kemudian dinyatakan meninggal dunia karena penyakit dalam. Korban yang sudah meninggal kemudian dibawa oleh petugas Puskesmas menggunakan mobil ambulans ke RSUD Waled.

Kapolres Kota Cirebon Kombes Pol M Syahduddi melalui Kasubag Humas Iptu M Soleh membenarkan jika ada penjual kerupuk asal Ciamis meninggal mendadak di Pabedilan.

“Kami dapat laporan dari Polsek Pabedilan bahwa ada orang yang meninggal secara mendadak. Kapolsek Pabedilan Iptu Suhada dengan Kanit Reskrim langsung ke lokasi kejadian untuk cek TKP dan memasangkan garis polisi,” katanya.

Dikatakan Soleh, berdasarkan pemeriksaan dari RSUD Waled, korban meninggal dunia diduga mengalami serangan jantung. ”Kita akan memberitahukan pihak keluarganya, tentang kondisi korban saat ini,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Pabedilan Iptu H Suhada SH mengatakan, pihaknya bersama petugas dari Puskesmas sengaja menggunakan APD lengkap untuk melakukan evakuasi jenazah Ojo karena menerapkan prosedur Covid-19. “Memang kita melakukan evakuasi jenazah, sekarang aturannya wajib menggunakan APD lengkap,” ujarnya.

Suhada memastikan jika Ojo meninggal bukan disebabkan oleh Covid-19 berdasarkan pemeriksaan oleh RSUD Waled. “Bukan karena Covid-19 meninggalnya tetapi ada penyakit lain,” tuturnya. (den/cep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: