Ratusan Pengendara Jebol Palang Posko Check Point Mandirancan

Ratusan Pengendara Jebol Palang Posko Check Point Mandirancan

KUNINGAN - Aparat di Posko Check Point Desa Nanggela, Kecamatan Mandirancan, Kabupaten Kuningan, dibuat kewalahan oleh ratusan pengendara, Kamis (28/5) sekitar pukul 17.15 WIB. Situasi sempat ricuh karena aparat tidak mau memberikan toleransi.

Akibatnya, pengemudi kendaraan bermotor kompak menjebol portal Posko Check Point. Insiden mulai terjadi pukul 16.00 WIB, saat aparat sesuai kebijakan PSBB menutup jalan masuk-keluar Kuningan-Cirebon di Desa Nanggela.

Awalnya hanya sedikit pengendara melintas jalan itu. Tapi semakin lama, pengendara menuju arah Kuningan dari Cirebon, baik dari ruas jalan Desa Cirea dan ruas arah Rumah Sakit Sidawangi, Sumber, Kabupaten Cirebon, maupun arah sebaliknya, semakin menumpuk.

Belasan aparat penjaga Posko Check Point mencoba terus menghalau mereka agar memutar balik. Namun, upaya keras mereka tak kunjung berhasil.

Puluhan motor, berusaha merangsek paksa menjebol penjagaan ketat aparat. Deru mesin, klakson, dan teriakan protes dari pengendara, praktis memekik di lokasi. Situasi menjadi gaduh. Terlebih tumpukan motor dan mobil semakin memanjang. Macet.

Berbagai alasan pengendara pulang lebih dari pukul 16.00 WIB sesuai aturan PSBB spontan terungkap lampias, secara bergilir. Seperti perjalanan setelah tutup toko atau pulang kerja, butuh waktu.

Sehingga begitu tiba di Posko Check Point Mandirancan, sudah lewat pukul 16.00. Pengemudi ngotot meminta toleransi melintas, dengan alasan agar bisa pulang ke rumah. Meski situasi menegangkan, aparat tetap dalam sikap tegas.

Baru pukul 17.30 WIB, ketika hari mulai gelap, kesabaran pengendara seolah pecah. Situasi mendadak tak terkendali, ketika ratusan motor memaksa menjebol palang posko hingga berhasil.

Disusul desakan ratusan motor lain dari arah belakang. Aparat kewalahan. Khawatir terjadi keributan, aparat akhirnya memilih membiarkan mereka yang memacetkan ruas jalan Mandirancan dari arah Cirebon maupun Kuningan, melintas bebas.

Kapolsek Mandirancan AKP Junaedi mengatakan, penjagaan super ketat tersebut sengaja dilakukan aparat guna menyeleksi mana warga yang betul mau pulang ke Kuningan atau hanya main.

“Ada setengah jam kita tahan dulu. Kita ingin tahu sejauh mana kesadaran masyarakat. Sampai di mana mereka bertahan. Di situ kita sensor, mana yang hanya mau main, mana yang betul-betul mau pulang ke rumah,” jelas kapolsek.

Ia mengakui, ada banyak warga komplain. Baik secara langsung kepada aparat di lokasi, hingga telepon langsung kepadanya.

Bagi kapolsek, hal itu wajar dalam proses seleksi warga pengendara yang keluar masuk Kabupaten Kuningan melalui Mandirancan.

“Hasilnya bisa kita lihat. Pengendara yang hanya main, jalan-jalan, segera memutar balik. Sedangkan pengendara yang betul mau pulang, tetap bertahan. Ternyata, banyak yang mau pulang,” kata kapolsek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: