Kondisi Situs Makam Pangeran Pekarungan di Lemahwungkuk Tidak Terawat

Kondisi Situs Makam Pangeran Pekarungan di Lemahwungkuk Tidak Terawat

CIREBON - Dari sekian banyak situs yang ada di Kota Cirebon tidak sedikit kondisinya terbengkalai dan memprihatinkan. Salah satunya adalah situs Makam Pangeran Pekarungan.

Makam Pangeran Pekarungan berada di Jalan Syarief Abdurrahman, RW 04 Pesayangan, Kelurahan Penjunan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Kondisinya saat ini tampak memprihatinkan.

Situs berupa makam tersebut selama ini tidak terawat dan sangat butuh perhatian dari seluruh pihak yang berwenang dalam upaya pelestarian. Bahkan, lokasi makam keramat tersebut kini dikelilingi bangunan dan rumah warga.

Bentuk batu nisan Pangeran Pekarungan menyerupai makam yang ada di kompleks Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Makam di kompleks Masjid Agung Sang Cipta Rasa ada sejak abad ke-18 Masehi. Namun, hingga kini riwayat sejarahnya masih terus ditelusuri dengan mencari naskah yang ada di Keraton Kasepuhan.

\"Makam tersebut adalah Pangeran Harun atau lebih dikenal Pangeran Pekarungan. Ada 12 makam di lokasi itu, 9 makam di antaranya merupakan pindahan dari Pesayangan. Makam ini sudah dikunjungi dan diteliti tim arkeolog dari keraton,\" ujar Isnaeni Ketua Jamaah Ratin dan Maulid (JRM) Kota Cirebon ditemui radarcirebon.com, Sabtu (4/7).

Isnaeni menjelaskan, Pangeran Pekarungan merupakan seorang saudagar dari Persia.
Selain sebagai saudagar, Pangeran Pekarungan juga menyebarkan agama Islam di Cirebon.

\"Jadi menurut kisahnya, beliau (Pangeran Pekarungan, red) misinya menyebarkan agama Islam dan berdagang di Cirebon ini. Namun hingga kini catatan sejarahnya masih terus digali,\" jelasnya.

Demi melestarikan cagar budaya, Isnaeni menuturkan, melakukan pembersihan dan menata kembali area makam Pangeran Pekarungan.

\"JRM bersama warga di sini membersihkan area makam Pangeran Pekarungan agar para peziarah dari luar kota datang berkunjung sebagai bentuk wisata religi. Ini juga sebagai bentuk aksi kami dalam melestarikan cagar budaya. Karena betapa pentingnya perlindungan dan pelestarian cagar budaya sebagai warisan budaya,” ujarnya. (rdh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: