Butuh Spirit Gotong Royong untuk Lewati Pandemi Covid-19

Butuh Spirit Gotong Royong untuk Lewati Pandemi Covid-19

CIREBON – Pandemi Covid-19 masih berlangsung di Indonesia dan banyak negara lain di dunia. Beragam upaya telah dilakukan pemerintah, mulai dari pencegahan, penanganan, hingga penanggulangan dampaknya. Tidak terkecuali dampak sosial.

Untuk mengatasi dampak sosial, kekuatan terbesar ada pada spirit gotong royong di tengah masyarakat. Artinya, selain pemerintah berkewajiban mengatasi melalui kebijakan atau program, sesama masyarakat juga perlu saling bahu membahu, menguatkan satu sama lain.

“Kita perlu memiliki rasa toleransi, dibarengi spirit gotong royong untuk melewati masa pandemi Covid-19 ini. Misalnya, bagi warga yang mampu, kiranya bisa membantu warga yang kurang mampu,” ungkap Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina, saat melakukan sosialisasi 4 pilar kebangsaan, di Desa Tegalwangi, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon.

Selly menambahkan, dalam hal pencegahan, masyarakat juga punya peran penting. Salah satunya tetap mematuhi protokol kesehatan, sebagaimana anjuran pemerintah. Semisal memakai masker jika beraktivitas di luar rumah, selalu mencuci tangan dan menjaga jarak.

“Masih banyak orang yang belum sepenuhnya menjalankan protokol kesehatan. Sehingga wabah Covid-19 belum usai. Makanya yang penting adalah jaga imunitas, serta taati protokol kesehatan,” kata politisi PDI Perjuangan dari Dapil VIII Jawa Barat (Cirebon-Indramayu) itu.

Ia menjelaskan, semangat gotong royong di kalangan masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19 juga bagian dari pengamalan nilai-nilai Pancasila. Di antaranya mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Dan yang pasti, Pancasila juga menjadi perekat bagi kita dalam kehidupan NKRI,” ujarnya.

Dalam pemaparannya, mantan wakil bupati Cirebon itu menjelaskan mengenai Pancasila, juga UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Termasuk konsepsi trisakti, yakni berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam budaya. “Semua ini penting bagi kita dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.

Sementara itu, Kuwu Desa Tegalwangi, Iskandar menyampaikan, rasa bangga karena desa setempat menjadi salah satu tempat untuk sosialisasi 4 pilar kebangsaan.

“Karena sebagai unsur meningkatkan kecintaan terhadap bangsa Indonesia, makanya saya mempersilakan sosialisasi ini dilakukan. Karena sangat penting untuk masyarakat,” katanya.

Ia juga menyampaikan mengenai kondisi sosial-ekonomi masyarakat di Desa Tegalwangi. Termasuk jumlah penduduk yang terkena dampak pandemi Covid-19 dan yang belum tersentuh bantuan dari pemerintah. (rdh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: