Fakta-fakta Dugaan Bunuh Diri Editor Metro Tv Yodi Prabowo

Fakta-fakta Dugaan Bunuh Diri Editor Metro Tv Yodi Prabowo

JAKARTA - Kematian editor Metro TV Yodi Prabowo akhirnya terkuak. Polisi menduga kuat almarhum meninggal karena bunuh diri.

Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengungkap hasil penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan tim gabungan.

Berikut Fakta-fakta hasil penyelidikan polisi:

TEWAS DENGAN PISAU YANG DIBELI SENDIRI

Polda Metro Jaya mengatakan editor Metro TV, Yodi Prabowo bukan korban pembunuhan, melainkan meninggal dunia karena bunuh diri. Bahkan, diduga kuat korban menusuk dirinya dengan pisau yang dibelinya sendiri.

“Pisau adalah alat yang diduga kuat untuk melukai. Dari mana datangnya pisau ini? Bukti pendukung CCTV toko perkakas di Rempoa. Pisau tersebut memiliki merek khas khusus, penyidik kemudian melakukan penelusuran, yang menjual hanya toko itu,” kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat di Mako Polda Metro Jaya, Sabtu.

Tubagus mengatakan petugas kemudian menelusuri berapa banyak pisau yang terjual pada satu pekan dan mendapati hanya satu buah pisau yang terjual pada pekan tewas Yodi Prabwo. Dia menjelaskan pisau tersebut dibeli sendiri oleh korban sekitar pukul 14.21 WIB. “Dicek CCTV didapatkan fakta bahwa yang membeli pisau tersebut korban sendiri. Perlu kami sampaikan pada saat membeli pisau orang tersebut tertangkap di CCTV, pakaian yang sama saat jenazah ditemukan,” katanya.

MASALAH PERCINTAAN

Kombes Tubagus Ade Hidayat membeberkan sejumlah temuan-temuan yang semakin menguatkan dugaan editor Metro TV Yodi Prabowo meninggal dunia karena bunuh diri. Dari dugaan awal, bunuh diri ini dilakukan Yodi karena depresi yang dialami.

Pemeriksaan kepolisian bahkan dilakukan hingga ke masalah percintaan korban dengan kekasihnya yang bernama Suci. “Jadi, yang bersangkutan ini memiliki pacar S, di sisi lain dia (korban) juga punya teman dekat dengan inisial L. Terjadi konflik, tetapi bisa diselesaikan,” kata Tubagus, Sabtu (25/7).

Kemudian, penyidik mendalami masalah lain yang diduga menjadi pemicu Yodi Prabowo melakukan aksi bunuh diri. Apalagi, beberapa kali korban menyampaikan kalimat yang aneh kepada pacarnya. “Kalau saya tidak ada bagaimana?” kata Tubagus menirukan ucapan korban ke kekasihnya.

Dalam penafsiran kepolisian, kata “tidak ada” itu adalah meninggal dunia. “Menurut tafsiran kami, “kalau saya tidak ada” ini saya meninggal. Ini disampaikan berulang-ulang. Kemudian, di antara mereka (korban dan pacarnya) ada rencana menikah tahun depan,” beber Tubagus. (yud/antara/jpnn)

3. Positif Narkoba

Polisi menyebut Yodi Prabowo positif mengonsumsi narkoba berdasarkan hasil autopsi. “Hasil ‘screening’ (penyaringan) narkoba, di dalam urine (Yodi) kami temukan ampetamin positif,” kata Dokter Spesialis Forensik Instalasi Dokfor Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Kramat Jati Jakarta Timur, Arif Wahyono di Polda Metro Jaya, Sabtu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: