Guru Ngaji Adukan Oknum Kepsek, Pergoki Bersama Istrinya Mesum di Ruang Tamu
KUNINGAN – Insiden pahit menimpa seorang guru ngaji, Andi (31), warga Desa Cimaranten, Kecamatan Cipicung. Istrinya, Mawar (nama samaran) diduga “dirampas” oleh oknum guru yang dikabarkan menjabat kepala SD. Selaku suami, Andi memergoki perbuatan bejat mereka yang dilakukan di ruang tamu rumahnya sendiri. Keterangan ini disampaikan langsung oleh Andi, ketika mengunjungi kantor Radar Kuningan tadi malam (17/7). Didampingi oleh kakak kandungnya, Ateng, ia membeberkan kejadian memalukan sekaligus menghancurkan harga dirinya itu. “Kejadiannya begini, Selasa dini hari lalu (9/7) sekitar pukul 01.00, saya dan istri sudah berada di kamar untuk istirahat. Kemudian terdengar suara mobil yang ditumpangi pelaku (berinisial Y, red) yang konon baru pulang dari Jakarta ,” tutur Andi mengawali ceritanya. Garasi mobil Y kebetulan bersampingan dengan kediaman Andi. Bahkan ketika mobil masuk garasi, lampu mobilnya terpancar ke dalam rumah. Ketika suara mobil terdengar, tiba-tiba Mawar bergegas menuju ruang tamu membuka tirai jendela sekaligus menyalakan lampu. Mawar mengira suaminya sudah terlelap tidur. Sehingga ketika Y menanyakan keberadaan suami, Mawar yang sudah membuka pintu ruang tamu menjawab sudah tidur. Dari kamar, Andi tidak merasa curiga mendengar percakapan antara istrinya dengan Y. Ia mencoba memejamkan mata dengan melihat lampu ruang tamu masih menyala. Tidak ingat berapa menit kemudian, Andi merasa ingin buang air kecil. Ia pun bergegas menuju toilet yang berada di luar rumah. “Saya kan ke ruang tamu, tapi lampunya sudah mati. Astagfirallah saya melihat dengan mata kepala sendiri mereka sedang berbuat. Meski tidak telanjang tapi rok istri saya sudah tersibak tanpa mengenakan celana dalam,” ungkapnya sambil geleng-geleng kepala. Melihat kejadian itu, Andi dengan spontan langsung memegang kerah baju pelaku yang tangannya sedang membetulkan resleting celana. Dalam waktu bersamaan ia juga melihat istrinya mengenakan celana dalamnya. Meski amarahnya sudah memuncak, Andi menahan diri untuk tidak berbuat aniaya. Pasca kejadian, Y langsung lari meninggalkan rumah Andi. Keributan yang terjadi mengundang para tetangga dan keluarga Mawar menghampiri TKP. Saat menyalakan lampu ruang tamu, Andi melihat dengan jelas terdapat bercak sperma di lantai. “Pas lampu terang saya melihat sendiri banyak bercak sperma di lantai. Sungguh bejat,” geram guru ngaji yang kesehariannya sebagai buruh tani itu. Insiden tersebut terjadi dua hari sebelum Ramadan. Dikabarkan Y berstatus PNS yang kini menjabat kepsek SD. Rumahnya cukup jauh dari korban, namun ia mempunyai garasi mobil rental yang bersampingan dengan kediaman korban. Usai kejadian, Andi tidak kuasa menahan amarah dengan menyerahkan istrinya itu ke mertuanya. Andi mempunyai satu anak laki-laki yang kini duduk di bangku SD kelas 3. Guna menghindari kericuhan, ia mencoba menyelesaikan masalah melalui jalur kekeluargaan. “Saya menuntut Y agar menikahi istri saya. Tapi ternyata dia keberatan, hanya ingin mengurusi anak saya saja,” kata Andi diamini kakak kandungnya, Ateng. Selain ingin agar istrinya dinikahi, Andi juga meminta agar pelaku diberikan sanksi. Terlebih sebagai kepsek, menurutnya perbuatan pelaku sangat keterlaluan. Kejadian tersebut sudah dilaporkan ke kepala desa, namun belum ada tindak lanjut. Andi berencana untuk mengadukannya ke kepolisian Kamis (18/7) ini. (ded)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: