Ok
Daya Motor

Kemenag Libatkan 150 Guru MD dan DTA Tanamkan Nilai Toleransi di Kabupaten Cirebon

Kemenag Libatkan 150 Guru MD dan DTA Tanamkan Nilai Toleransi di Kabupaten Cirebon

Kemenag RI melakukan penguatan moderasi beragama dan cinta lingkungan bagi guru madrasah di gedung PCNU Kabupaten Cirebon, Sumber.-sa-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Kementrian Agama (Kemenag) RI melakukan penguatan moderasi beragama dan cinta lingkungan bagi guru madrasah di Kabupaten Cirebon, Rabu 15 Oktober 2025.

Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemenag RI, Prof Dr M Ali Ramdhani MT menjelaskan, moderasi beragama adalah sebuah kampanye keberagaman. Agama lahir, hadir untuk menciptakan harmoni dan kedamaian.

Ia pun menekankan bahwa perbedaan adalah kekayaan. Menurutnya, sikap keagamaan yang ekstrem tidak akan pernah menarik siapa pun.

BACA JUGA:Investasi Akrerat, Kemenag Kabupaten Cirebon Luncurkan Program Wakaf Uang

BACA JUGA:Kemenag RI Gelar Penguatan Moderasi Beragama

BACA JUGA:Segera! Kemenag Buka Pendaftaran Beasiswa untuk S3 Dalam Negeri, Nih Syaratnya

"Kita hidup dalam keragaman. Dalam beragama pun demikian. Mengajak orang dengan kekerasan, mungkinkah mengubah ideologinya? Tentu tidak. Kita harus menampilkan agama dengan cara yang lembut dan penuh kasih sayang," tuturnya.

Ia juga menekankan pentingnya moderasi beragama sebagai sikap saling menghormati antar umat beragama.

"Moderasi beragama itu harus dilakukan oleh dua pihak yang berbeda. Tidak bisa hanya satu pihak saja. Toleransi adalah kerja sama dua arah," terangnya.

Sementara itu, Plt Kepala Kemenag Kabupaten Cirebon, H Slamet SAg MPd, menegaskan pentingnya memperkuat harmoni dan toleransi antarumat beragama melalui peran para guru Madrasah Ibtidaiyah (MD) dan guru Diniyah Takmiliyah Awwaliyah (DTA).

BACA JUGA:Punya Kementerian Sendiri, Tahun Depan Haji dan Umroh Tidak Ditangani Kemenag

BACA JUGA:Kemenag Buka Ruang Bagi Mahasiswa Perempuan Mengakses BIB, Nih Bocoran Syaratnya

Ia menilai, kegiatan moderasi beragama yang digelar Kemenag Pusat menjadi momentum penting untuk memperkuat kehidupan beragama yang lebih kondusif dan harmonis di Kabupaten Cirebon.

"Meski selama ini kehidupan beragama di Kabupaten Cirebon tergolong kondusif, namun semangat kebersamaan dan toleransi tetap harus kita rawat bersama," kata Slamet.

Menurutnya, tahun ini Kemenag juga tengah menyiapkan Harmoni Award, yang menjadi ajang evaluasi dan apresiasi terhadap daerah yang berhasil menjaga kerukunan umat beragama.

Kabupaten Cirebon, kata Slamet, telah melengkapi berbagai eviden dan data pendukung sebagai bentuk komitmen menjaga kerukunan tersebut.

"Cirebon ini memiliki banyak pesantren, yang menjadi tiang penyangga kehidupan beragama. Ini adalah kekuatan besar yang harus dijaga agar kehidupan beragama semakin harmonis," tuturnya.

Meski begitu, Slamet mengakui bahwa masih ada sebagian masyarakat yang belum sepenuhnya memahami tata cara beragama yang benar. Oleh karena itu, pihaknya mendorong guru-guru madrasah dan DTA untuk menjadi “duta harmoni” di lingkungan masing-masing.

"Guru-guru ini adalah duta kita di daerah. Mereka tersebar di seluruh pelosok Kabupaten Cirebon, baik di madrasah negeri maupun swasta.”

“Karena itu, kami ingin mereka menjadi perpanjangan tangan Kemenag dalam menyampaikan pesan-pesan keagamaan dan moderasi beragama kepada masyarakat," jelasnya.

Perlu diketahui, kegiatan yang diikuti sekitar 150 peserta ini diharapkan mampu memperkuat peran guru dalam menanamkan nilai-nilai toleransi, kemanusiaan, dan kebersamaan lintas iman di tengah masyarakat. (sam)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: reportase

Berita Terkait