Ok
Daya Motor

Gelar Rakerda di Cirebon, BPD PHRI Jabar Bikin Strategi Hadapi Tantangan di 2026

Gelar Rakerda di Cirebon, BPD PHRI Jabar Bikin Strategi Hadapi Tantangan di 2026

Badan Pimpinan Daerah (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat sukses gelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) ke-I tahun 2025 di Grand Triyas Hotel Cirebon, beberapa waktu lalu.-Apridista Siti Ramadhani-Radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM - Badan Pimpinan Daerah (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat gelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) ke-I tahun 2025 di Cirebon, beberapa waktu lalu.

Kegiatan ini turut diikuti oleh Badan Pimpinan Cabang (BPC) se-Jawa Barat dan Wali Kota Cirebon, Effendi Edo

Ketua BPD PHRI Jawa Barat, Dodi Ahmad Sofiandi menuturkan Rakerda ini digelar untuk mengevaluasi program kegiatan di tahun 2025 dan penjabaran pelaksanaan program kerja di tahun 2026 mendatang.

Saat ini bisnis hotel di Jawa Barat terus mengalami tantangan yang cukup berat. Ini juga terjadi secara nasional.

BACA JUGA:Disdik Apresiasi Al Hikmah Fair 2025 Tumbuhkan Jiwa Wirausaha

BACA JUGA:Pertamina Pastikan Pasokan BBM Aman dan Berkualitas Selama Nataru

Akibat Inpres No. 1 tahun 2025 bisnis perhotelan yang sebelumnya mulai bangkit sekarang lesu. Bahkan lebih berat dibandingkat saat pandemi.

"Saat ini hotel hanya mengandalkan tamu yang datang dari online travel agent, karena sektor pemerintahan pun masih terdampak efisiensi," ungkapnya.

Meski di beberapa kota besar kini mulai ada kelonggaran dari Inpres No.1 tahun 2025, namun hotel di daerah masih belum merasakan hal tersebut. MICE yang biasanya memberikan cukup besar revenue sampai saat ini masih lesu.

Bahkan kontribusinya di hotel yang ada di Jabar hanya sekitar 40%. Okupansi uga kian menurun di berbagai kota dan kabupaten di Jabar.

BACA JUGA:Kelurahan Kesenden Pertahankan Zero Stunting, Gebras 2025 Jadi Penguat Pencegahan

BACA JUGA:Dukung Program Strategis Pemerintah, BRI Terima Penghargaan dari Kementerian IMIPAS

"Semua daerah di Jabar okupansi hotelnya menurun, Cirebon yang biasanya okupansi i rata-rata 80% hingga 90% sekarang hanya 60% hingga 80%," ucapnya.

Beberapa hotel dan resort di Bogor bahkan ada yang tutup hingga dijual. Layoff juga dilakukan sejumlah hotel di Jabar lantaran okupansi yang kian lesu.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait