Dipaksa Rehat Trump Melawan, Jadwal Kampanye Jadi Berantakan

Senin 05-10-2020,22:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

JAKARTA - Meski fisik dalam kondisi stabil, namun kesehatan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sangat mengkhawatirkan. Ini setelah dirinya terpapar Covid-19. Pekerjaan pun terbengkalai. Bahkan sejumlah agenda kampanye terancam batal.

Dari serangkaian kondisi yang ada, beberapa penasihat Trump telah menyarankan, ia rehat total dari pemerintahan dan dunia politik. Karena khawatir penyakit yang diderita presiden dapat mempengaruhi hasil pilpres yang dijadwalkan berlangsung kurang lebih 31 hari ke depan.

”Tentu, itu mengubah dinamika kami yang sering berpergian dan memperlihatkan energi besar serta dukungan saat kampanye. Sekarang akan jadi bagian dari perhitungan sebagaimana yang terjadi pada 2016,” kata seorang penasihat presiden, Minggu (4/10).

Trump, sambung sumber tersebut kepada AFP, enggan rehat dari tugasnya sebagai presiden. Muncul kesan dirinya mencoba melawan terhadap nasihat yang diberikan orang dekatnya. ”Kami sudah bujuk, tapi entahlah. Dia ingin tetap bertugas,” imbuh sumber tadi.

Pemilihan presiden AS kemungkinan akan ditunda atau diselenggarakan lewat dunia maya. Trump sebelumnya dijadwalkan menghadiri kampanye di Florida pada Jumat malam, dua kampanye di Wisconsin, Sabtu, dan satu kampanye di Arizona, Senin (5/10).

Sejak presiden mengumumkan dirinya positif Covid-19, banyak staf di Gedung Putih, termasuk McEnany terlihat menggunakan masker, menunjukkan mereka menyikapi pandemi lebih serius. Tidak hanya Trump, ibu negara AS Melania Trump dan ajudan senior presiden, Hope Hicks, juga terkonfirmasi positif Covid-19.

Ya, Trump enggan mengalihkan tugas kepresidenan ke wakilnya Mike Pence, meskipun ia telah terkonfirmasi positif tertular Covid-19 dan saat ini menjalani masa karantina serta perawatan di sebuah rumah sakit militer.

Informasi itu disampaikan oleh Kantor Kepresidenan Amerika Serikat, atau yang umum disebut Gedung Putih, Minggu (4/10).

Beberapa pegawai Gedung Putih justru menunjukkan kegiatan berjalan normal, tetapi beberapa penasihat presiden secara pribadi menyampaikan kekhawatiran mereka terhadap kelancaran pemilihan presiden 3 November 2020. ”Aktivitas pemerintahan terus berlanjut,” kata penasihat ekonomi presiden, Larry Kudlow ke para wartawan.

Trump memutuskan menjalani karantina dan perawatan di rumah sakit militer Walter Reed Medical Center Jumat sore. Sejumlah staf kepresidenan mengatakan, Trump akan bekerja dari rumah sakit dan tetap terlibat dalam kegiatan pemerintahan sepanjang hari itu.

Trump juga disebut para stafnya tidak mengalihkan pekerjaannya ke Mike Pence. ”Kami akan berusaha memastikan ia lebih santai, tetapi ia pekerja keras dan akan terus demikian,” kata pejabat bidang media Gedung Putih, Kayleigh McEnany saat diwawancarai Fox.

McEnany mengatakan, Trump sempat menghubungi Mitch McConnell, salah satu politisi Partai Republik yang berpengaruh di Senat, serta Komite Yudisial Senat Lindsey Graham. Trump membahas kemungkinan penetapan status darurat dan pemberian paket bantuan bersama Kepala Staf Gedung Putih, Mark Meadows.

”Pertanyaan pertama beliau (Trump, red) ke saya pagi ini: Bagaimana situasi ekonomi, bagaimana pembahasan mengenai paket bantuan di Capitol Hill?” kata Meadow ke para wartawan di luar Gedung Putih. Ia menyebut dirinya telah beberapa kali berbicara dengan Trump sejak ia ditetapkan positif Covid-19. (fin/ful)

https://www.youtube.com/watch?v=ss_5MjBrRSI
Tags :
Kategori :

Terkait