JAKARTA – Target PT Bank Syariah Indonesia (BSI) TBK menjadi top 10 besar bank syariah di kancah global. Itu berdasarkan kapitalisasi pasar dalam kurun waktu lima tahun kedepan. BSI juga berkomitmen melayani lebih dari 20 juta nasabah dan menjadi top 5 bank berdasarkan aset dan nilai buku menjadi Rp50 triliun di tahun 2025.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi, dikutip dari keterangan resminya, Minggu ,(14/3). Untuk mewujudkan hal itu, BSI disebut siap melakukan kolaborasi dan sinergi dengan lembaga riset maupun perguruan tinggi untuk pengembangan ekonomi syariah.
“Salah satunya adalah bersinergi dengan lembaga yang mengembangkan kreativitas, literasi finance dan ekonomi digital syariah seperti Shafiec,” kata Hery.
BSI, lanjut Hery, aktif melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi terkait implementasi kurikulum keuangan syariah, penelitian, dan pengembangan produk serta layanan bank syariah. Selain itu BSI juga bekerjasama dengan asosiasi seperti Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dan Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) melalui forum diskusi dan seminar untuk pengembangan bank syariah.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Presiden RI, KH. Ma’ruf Amin mengatakan, perbankan dan lembaga keuangan syariah diharapkan bisa memainkan peran penting dalam pengembangan ekonomi syariah dan digital.
“Diharapkan bisa meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah serta pengembangan ekosistem digital,” ujar Ma’ruf Amin.
Untuk menjadi pusat ekonomi syariah di dunia, menurut Ma’ruf Amin, Indonesia harus meningkatkan pengembangan produk halal, ekonomi syariah, dana sosial syariah dan pengembangan perbankan syariah.
Sementara itu Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi UNU Yogyakarta dan peresmian UNU Center for Sharia Finance and Digital Economy (Shafiec). “Keberadaan Shafiec sejalan dengan tren peningkatan literasi dan ekonomi syariah di Indonesia,” kata Sri Mulyani.