Menu Sarapan Sehat dan Berkualitas Jadi Faktor Penting Kesehatan di Masa Tua

Menu Sarapan Sehat dan Berkualitas Jadi Faktor Penting Kesehatan di Masa Tua

Menu sarapan yang sehat dan berkualitas.-Pixabay -

RADARCIREBON.COM – Aktivitas sarapan, bukan hanya mengisi asupan energi dan nutrisi dalam mengawali hari, tetapi menjadi salah satu faktor kunci masa tua yang sehat.

Hasil studi terbaru, para ilmuan mengemukaan jika mengonsumsi 20 hingga 30 persen kalori harian saat sarapan punya kaitan dengan tingkat kesehatan jangka panjang yang lebih baik.

Dalam studi terbaru, para peneliti melakukan studi guna mengungkap pertanyaan bagaimana asupan energi dan kualitas sarapan bisa memengaruhi indikator kesehatan utama seperti kolesterol, tekanan darah, berat badan, dan faktor kardiometabolik lainnya.

BACA JUGA:Tim Patroli Raimas Macan Kumbang 852 Polresta Cirebon Gagalkan Tawuran, 15 Orang Diamankan

BACA JUGA:Gerakkan Ekonomi Desa, Prabowo Perintahkan Bahan Baku Makan Bergizi Gratis Harus dari Lokal

BACA JUGA:Total Rp14 Triliun, Presiden Prabowo Akan Gunakan untuk Hapus Utang 1 Juta Pelaku UMKM

Untuk uji coba tersebut, para peneliti mengajak 383 peserta berusia antara 55 dan 75 tahun dengan sindrom metabolik selama 3 tahun.

Hasilnya menunjukkan bahwa orang yang sarapan pagi memiliki kualitas diet yang lebih baik secara keseluruhan dan risiko kardiometabolik yang lebih rendah.

"Kebiasaan sarapan yang sehat berhubungan dengan penuaan yang sehat dengan meningkatkan faktor risiko jantung," tulis para peneliti dalam penelitian yang dipublikasikan di Journal of Nutrition, Health, and Aging.

BACA JUGA:Ketua Komisi VIII DPR RI Kritik Usulan BPIH 2025, Hanya Turun Rp20 Ribu dari Tahun Lalu

BACA JUGA:MK Meregristrasi 309 Sengketa Pilkada 2024, Sidang Perdana Dimulai 8 Januari 2025

BACA JUGA:Pohon Tumbang Menjadi Bencana Paling Banyak Terjadi di Kota Cirebon Sepanjang 2024

Di antara mereka yang mengonsumsi sarapan, sarapan rendah energi dan tinggi serta berkualitas rendah dikaitkan dengan lemak tubuh yang lebih tinggi, trigliserida yang meningkat, dan kolesterol yang lebih rendah pada orang dewasa yang lebih tua dengan risiko tinggi.

Studi tersebut juga mengungkapkan bahwa sarapan berkualitas rendah dikaitkan dengan fungsi ginjal yang lebih buruk.

"Individu dengan risiko kardiovaskular tinggi dapat memperoleh manfaat dari sarapan seimbang untuk menjaga berat badan, lingkar pinggang, profil lipid, dan fungsi ginjal yang sehat.”

BACA JUGA:Bandara Kertajati Tetap Jadi Lokasi Keberangkatan dan Pemulangan Jamaah Haji dan Umroh 2025

BACA JUGA:Tahun Ini, Presiden Prabowo Siapkan Anggaran Rp4,7 Triliun untuk Program Cek Kesehatan Gratis

“Sarapan yang mengandung 20-30 persen dari total asupan kalori dikaitkan dengan nilai BMI, WC, trigliserida yang lebih rendah, dan konsentrasi HDL-C yang lebih tinggi, dan sarapan berkualitas tinggi dikaitkan dengan nilai WC, HDL-C, dan eGFR yang lebih sehat," tulis para peneliti.

Menurut Alvaro Hernaez peneliti utama dalam studi tersebut, menyimpulkan dari temuan penelitian jika adalah sarapan waktu makan terpenting untuk menunjang aktivitas harian.

BACA JUGA:Tenaga Honorer Guru Bisa Bernafas Lega, Sebelum Ayam Berkokok BKN Akan Umumkan Hasil Seleksi PPPK Tahap 1

BACA JUGA:Wisata Kuningan, Arunika Catat Sejarah saat Libur Nataru: Jumlah Pengunjung 10 Ribu

Maka, disarankan agar menu yang akan dikonsumsi harus mengandung gizi yang seimbang. Bagi seseorang yang mengonsumsi makanan berkalori 2.000 kalori, sarapan harus menyediakan sekitar 400-600 kalori.

Dari segi kualitas, fokusnya adalah pada bahan makanan seimbang yang mencakup biji-bijian utuh, protein rendah lemak, lemak sehat, dan buah-buahan atau sayuran sambil menghindari makanan olahan yang tinggi gula tambahan dan lemak tidak sehat. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: