Manfaat Olahraga di Akhir Pekan untuk Usia Paruh Baya, Kurangi Resiko Dimensia
Olahraga akhir pekan.-ist-radarcirebon.com
RADARCIREBON.COM – Kesibukan membuat kita jarang melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga setiap harinya.
Biasanya, olahraga hanya dilakukan pada waktu senggang di akhir pekan.
Tentunya hal tersebut menimbulkan pertanyaan, apakah kebiasaan ini bisa menjadi investasi kesehatan di masa depan?
Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut, sejumlah peneliti melakukan studi di Meksiko dan hasilnya pun cukup positif.
BACA JUGA:Menu Sarapan Sehat dan Berkualitas Jadi Faktor Penting Kesehatan di Masa Tua
BACA JUGA:Permohonan Warga Tidak Beragama Diakui UU Adminduk Ditolak MK, Begini Penjelasannya
BACA JUGA:Tim Patroli Raimas Macan Kumbang 852 Polresta Cirebon Gagalkan Tawuran, 15 Orang Diamankan
Dalam temuannya yang dipublikasikan di British Journal of Sports Medicine bahwa latihan fisik di akhir pekan dapat mengurangi risiko demensia ringan, dengan hasil yang serupa dengan latihan fisik rutin.
"Sejauh pengetahuan kami, studi saat ini adalah studi kohort prospektif pertama yang menunjukkan bahwa pola aktivitas fisik orang yang beraktivitas di akhir pekan dan pola aktivitas fisik yang aktif secara teratur dikaitkan dengan penurunan risiko demensia ringan yang serupa," tulis para peneliti dikutip dari Medical Dialy, Sabtu 3 Januari 2025.
Peneliti mendasarkan temuan mereka pada dua survei berskala besar yang melibatkan lebih dari 10.000 orang dewasa dari Studi Prospektif Kota Meksiko.
Rata-rata usia partisipan adalah 51 tahun. Kuesioner menilai apakah partisipan berolahraga atau bermain olahraga, serta frekuensinya berapa hari dalam seminggu dan berapa menit.
BACA JUGA:Gerakkan Ekonomi Desa, Prabowo Perintahkan Bahan Baku Makan Bergizi Gratis Harus dari Lokal
BACA JUGA:Total Rp14 Triliun, Presiden Prabowo Akan Gunakan untuk Hapus Utang 1 Juta Pelaku UMKM
BACA JUGA:MK Meregristrasi 309 Sengketa Pilkada 2024, Sidang Perdana Dimulai 8 Januari 2025
Berdasarkan tanggapan mereka, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok, pertama adalah kelompok yang tidak berolahraga atau dua hari saja dalam satu pekan, kelompok kedua yang secara teratur beraktivitas tiga kali atau lebih per minggu, dan kelompok ketiga gabungan antara kelompok pertama dan kedua.
Selama survei kedua, penurunan kognitif peserta juga dinilai menggunakan Mini-Mental State Exam (MMSE), dengan skor total 30.
Ketika gangguan kognitif ringan (MCI) didefinisikan sebagai skor MMSE 23 atau kurang, 2.856 kasus diidentifikasi, dengan prevalensi 30 persen di antara mereka yang tidak berolahraga, 20 persen di antara mereka yang berolahraga di akhir pekan, dan 22 persen di antara mereka yang berolahraga rutin.
BACA JUGA:Pohon Tumbang Menjadi Bencana Paling Banyak Terjadi di Kota Cirebon Sepanjang 2024
BACA JUGA:Bandara Kertajati Tetap Jadi Lokasi Keberangkatan dan Pemulangan Jamaah Haji dan Umroh 2025
"Dibandingkan dengan mereka yang tidak berolahraga, mereka yang berolahraga di akhir pekan memiliki kemungkinan 13 persen lebih kecil untuk mengalami MCI (gangguan kognitif ringan).
“Sementara mereka yang berolahraga secara teratur dan mereka yang berada dalam kelompok gabungan memiliki kemungkinan 12 persen lebih kecil untuk mengalaminya. Hasilnya serupa untuk pria dan wanita," imbuhnya.
Ini berarti bahwa 13 persen kasus demensia ringan dapat dihindari jika semua orang dewasa setengah baya berolahraga setidaknya sekali atau dua kali seminggu. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase