Cegah Hoax Vaksinasi, Perkuat Protokol Kesehatan

Rabu 06-10-2021,14:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON - Keberadaan hoax terkait vaksinasi covid-19 perlu dicegah. Selain itu, perlu ditingkatkan infrastruktur dan penerapan protokol kesehatan. Hal itu diungkapkan Akademisi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ), dr Ahmad Fariz Malvi Zamzam Zein SpPD FINASIM FACP.

Masih soal vaksinasi, Fariz juga meminta mewaspadai euforia herd immunity dengan 70 persen masyarakat yang telah divaksin. Juga hoax seputar vaksin yang dapat memperumit percepatan vaksinasi.

Soal euforia herd immunity, Fariz meminta perlu juga diwaspadi. Sudah terjadi di beberapa negara yang sudah tercapai 70 persen vaksinasi, tetapi kasus masih ada lonjakan.

Karenanya, yang perlu dilakukan adalah vaksinasi harus digenjot semaksimal mungkin. Dengan angka setinggi mungkin. \"Tidak bisa cukup di 70 persen, harus maksimal,\" tandasnya.

Fariz menegaskan, di tengah pelandaian kasus covid-19 strategi mitigasi 3T, harus tetap masif. Di tengah momen masyarakat yang sudah kembali beraktivitas, testing secara random justru perlu dilakukan.

Bahkan bila perlu menggunakan swab antigen. Testing ini perlu dikencangkan pelaksanannya, justru pada saat sekolah dibuka, wisata dibuka. Pada kondisi ini, testing bukannya turun. Tetapi harus lebih masif.

\"Di saat krusial itulah, harus bisa menemukan orang-orang yang berisiko. Segera dilakukan treatment,\" tuturnya.

2

Bila ditemukan kasus, kata dia, sebisa mungkin isolasi dilakukan tidak di rumah. Tatapi ke pusat isolasi terpadu. Ini untuk menekan terjadinya penularan. Juga agar penanganan bisa lebih cepat dan tepat.

\"Kalau ekonomi mau tumbuh, harus lebih tegas terkait yang terdampak untuk segera isolasi. Tidak ada jalan lain. Sekarang justru harusnya gencar testing dan vaksin,\" tegasnya.

Pria berkacamata tersebut juga meminta pemerintah belajar dari Inggris. Saat dilakukan relaksasi, testing tetap masif. Kemudian pentingnya pelaporan diri dari masyarakat.

Testing masif ini, berusaha menangkap lebih dini mereka yang terkena covid-19. Kemudian segera dilakukan penanganan secepat mungkin.

Fariz menegaskan, kerjasama pemerintah dan masyarakat sangat penting saat ini. Di tengah pembukaan kembali aktivitas di ruang publik, semestinya infrastruktur protokol kesehatan dikuatkan.

Kesadaran masyarakat juga sangat penting. Pandemi ini, masih jauh dari selesai. Sehingga relaksasi, tidak semestinya disikapi dengan euforia seolah-olah sudah bebas.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam di RSUD Waled, Kabupaten Cirebon itu menambahkan, di tengah kasus yang sudah bisa dikendalikan, Fariz berpendapat, vaksin masih menjadi PR.

Dia berharap ke pemerintah menjamin ketersediaan vaksin masyarakat. Sedangkan di sisi masyarakat, adalah segera melakukan vaksinasi.

Tags :
Kategori :

Terkait