Pengguna Internet ASEAN Sudah 69 Persen, Peluang Pengembangan Ekonomi Digital

Senin 18-10-2021,15:49 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

JAKARTA - Chairmanship Brunei Darussalam di ASEAN 2021 mengangkat tiga tema penting yaitu: Pemulihan, Digitalisasi dan Keberlanjutan. Sebagai respon tema digitalisasi, pertemuan ASEAN Economic Community Council (AECC) ke-20 turut mengundang Menteri Informasi dan Komunikasi dari seluruh negara anggota ASEAN untuk berkolaborasi dan meningkatkan kerja sama mewujudkan transformasi digital di ASEAN.

ASEAN memandang transformasi digital akan memberikan peluang baru untuk pengembangan bisnis dan berkontribusi pada pemulihan pasca pandemi secara berkelanjutan di kawasan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Dewan MEA mendukung penuh upaya berkelanjutan pada peningkatan keterampilan digital UMKM melalui berbagai inisiatif di ASEAN, seperti ASEAN SME

Academy, Go Digital dan ASEAN Access, dan integrasi UMKM ke dalam Rantai Pasok Global (Global Value Chain).

Pernyataan ini disampaikan saat menghadiri AECC (Pertemuan Tingkat Menteri Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN) ke-20 yang digelar secara virtual pada Senin (18/10) di Jakarta.

Pertemuan yang dipimpin oleh Minister at the Prime Minister\'s Office and Minister of Finance and Economy II, Brunei Darussalam, Dato Dr. Amin Abdullah ini dihadiri oleh seluruh Menteri Dewan MEA dari 10 Negara Anggota ASEAN.

“Kolaborasi ini menjadi kunci dalam merancang kebijakan dan regulasi mengelola disrupsi dan memaksimalkan keuntungan dari ekonomi digital melalui pendekatan kolektif transformasi digital di ASEAN,” sambung Airlangga.

Pertemuan menyepakati 2 (dua) dokumen penting sebagai komitmen pengembangan ekonomi digital yaitu: (1) Bandar Seri Begawan Roadmap to Accelerate ASEAN’s Economic Recovery and Digital Economy Integration; dan (2) ASEAN Leaders’ Statement on Advancing Digital Transformation in ASEAN.

Lebih jauh Menko Airlangga menekankan kondisi pandemi telah mengakselerasi proses transformasi digital di dunia termasuk di ASEAN.

Menko juga mengajak negara-negara ASEAN untuk memanfaatkan pasar internet yang tumbuh cepat di dunia untuk membangun ekonomi digital ASEAN seperti e-commerce, dukungan pada travel dan ride hailing.

Sementara itu, Edutech dan Healthtech menjadi sektor utama pendukung ekonomi digital baru di ASEAN di masa pandemi. Sebagai gambaran, pengguna internet di ASEAN meningkat dari 260 juta pada 2015 menjadi 400 juta pada 2020.

Hingga Januari 2021, penetrasi pengguna internet di ASEAN telah mencapai 69%.

Menko Airlangga menginformasikan kepada negara-negara ASEAN saat ini Indonesia tercatat telah memiliki 1 decacorn startup yaitu GoTo (Gojek-Tokopedia) dan 6 unicorn startup yaitu, Bukalapak, Traveloka, OVO, J&T Express, Xendit (Payment Gateway) dan yang terbaru yaitu Ajaib (Fintech).

Indonesia juga dalam Forum G20 Innovation League 2021 yang dilaksanakan di Sorrento, Italia memenangkan 2 penghargaan untuk stratup inovasi unggulan yaitu Nalagenetics (kategori Mobility and Healthcare) dan Ruangguru (kategori Artificial Intelegence).

Untuk mendukung agenda transformasi digital dimana Pemerintah sebagai fasilitator, Menko Airlangga menekankan 5 hal, yaitu: (a) Penciptaan regulasi yang inklusif, koheren dan holistik untuk pengembangan ekonomi digital dan mendukung inovasi; (b) Memperluas infrastruktur telekomunikasi dan menjamin akses internet yang terjangkau; (c) Memperkuat kolaborasi dengan sektor swasta dalam penelitian dan perumusan kebijakan; (d) Mempercepat literasi digital dan mempersiapkan talenta digital; dan (e) Meningkatkan produktivitas dan inovasi melalui digital di sektor publik.

Tags :
Kategori :

Terkait