CIREBON – Desa Bakung Lor, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon terkenal dengan home industry olahan makanan, yakni tape ketan.
Untuk memperkenalkan ke pasar yang lebih luas, maka dibutuhan sebuah inovasi. Oleh sebab itu, YES PRENEUR hadir untuk memberikan pelatihan kepada pelaku home industry tape ketan.
Menurut penggagas YES PRENEUR, Srie Wulandari bahwa inovasi yang dibutuhkan oleh pelaku usaha rumahan tape ketan yang ada di Desa Bakung Lor tersebut adalah cara mengolah tape ketan agar mudah dibawa.
“Artinya, mereka perlu dilatih bagaimana mengemas tape ketan. Karena, tape ketan saat ini sudah menjadi buah tangan atau oleh-oleh khas Cirebon,” tuturnya.
Lebih lanjut, inovasi pengemasan produk juga sangat membantu untuk para pembeli yang ingin memesan secara online.
“Jika beli secara offline, tentu pembeli sudah menyiapkan tempat atau alat distrubusinya (kendaraan, red). Namun, jika yang beli secara online, pembuat tape ketan harus bisa berinovasi. Makanya, kita latih disini,” imbuhnya.
Tidak hanya pengemasan, wanita yang akrab dipanggil Coach Wulan menjelaskan, dalam pelatihan ini juga para pelaku usaha tape ketan diberi materi pelatihan keuangan digital.
Oleh sebab itu, YES PRENEUR menggandeng Tax Center Universitas Gunung Jati (UGJ) Cirebon untuk menyampaikan pelatihan tentang keuangan digital guna menunjang penjualan tape ketan secara online.
“Kita bawa Pak Yudi dari Tax Center UGJ Cirebon, biar para pelaku usaha tape ketan memahami betul apa fungsi dan keunggulan keuangan digital dalam sistem transaksi usaha,” beber Coach Wulan.
Dengan dilatih keuangan digital, diharapkan para pelaku usaha ini bisa membatu memudahkan proses transaksi, pembukuan usaha dan lain-lain.
“Jadi, mereka tidak usah lagi buat invoice manual, tinggal pencet langsung terkirim ke customer” pungkas Srie Wulandari yang juga founder dari Batur Mba Wulan (BMW). (jun)
Baca juga:
- Tim PHP2D Tax Center UGJ Berikan Pembinaan Inovasi UMKM Desa Bakung Lor
- Bantu UMKM Cirebon, YESPRENEUR Galakkan Aksi Gerakan Beli Produk Lokal