JFA Garansi Posisi Zac

Jumat 18-10-2013,11:27 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

JEPANG lolos ke Piala Dunia untuk lima kali beruntun. Usai perjalanan yang meyakinkan di kualifikasi Zona Asia, Jepang menunjukkan grafik menurun dalam beberapa uji coba. Akibatnya, kursi pelatih yang kini diduduki Alberto Zaccheroni turut digoyang. Jepang lolos ke Piala Dunia 2014 depan dengan perjalanan yang mulus. Mereka menjadi pemuncak klasemen Grup B zona Asia dengan nilai 17 dan memiliki surplus 11 gol. Shinji Kagawa dkk sekaligus menjadi tim pertama yang memastikan langkah ke Brasil, yakni pada Juni lalu. Namun, Zaccheroni tak selalu dapat membuat Jepang mencatat hasil memuaskan. Faktanya, Jepang kandas pada dua pertandingan persahabatan di Eropa Timur yang berlangsung dalam sepekan terakhir. Mereka kalah 0-2 dari Serbia (Jumat, 11/10) dan menyerah 0-1 saat melawat ke Belarusia (15/10). Inilah yang membuat posisinya dianggap terancam. \"Memang benar tim ini tidak bermain bagus tapi ini bukan saatnya untuk bereaksi terlalu panik,\" kata Direktur Teknik Asosiasi Sepakbola Jepang (JFA), Hiromi Hara. \"Kami tak akan terburu-buru mengubah cara berpikir yang sudah dibangun hanya berdasarkan hasil dari dua pertandingan itu,\" lanjutnya. Jaminan serupa juga diungkapkan petinggi JFA yang lain, yakni Presiden JFA Kuniya Daini. Hasil dua laga di Eropa tersebut bukanlah bencana bagi persiapan tim menuju Brasil. Selain masih memiliki waktu tujuh bulan, Zaccheroni juga memiliki banyak pilihan dalam skuadnya. \"Dalam situasi seperti sekarang, saya kira cara paling cepat untuk mendapatkan solusi adalah dengan tidak mengganggu Zaccheroni. Tim sedang mengalami masa sulit. Kami akan tersu mencari apa yang salah dan memperbaikinya,\" ujar Daini. Perjalanan buruk Jepang berawal dari ajang Piala Konfederasi yang berlangsung Juni. Jepang selalu kalah dalam tiga laga di ajang tersebut. Beberapa media di Jepang menunjukkan kekecewaan pada Zaccheroni setibanya tim dari Piala Konfederasi. Beberapa pengamat menunjukkan, bahwa Jepang perlu meniru langkah dua rivalnya di Asia yang berani mengganti pelatih meski pelatih sebelumnya sukses meloloskan tim ke Brasil. Dua tim tersebut adalah Australia dan Korea Selatan. Nasib berbeda dialami pelatih Australia Holger Osieck yang harus menerima surat pemecatan. Pria asal Jerman itu dinilai gagal karena Socceroos kandas di tangan Brasil dan Prancis dengan skor telak 0-6. Keberhasilan Osieck membuat Australia mendapatkan tiket ke Brasil sebagai runner-up Grup B zona Asia sama sekali tak menjadi pertimbangan. Sementara Korsel menunjuk Hong Myung-Bo untuk menggantikan Choi Kang-Hee. Hong bertanggung jawab memperbaiki performa tim yang tampil kurang mengesankan di kualifikasi. Padahal, penentuan kelolosan Korsel terjadi saat Choi masih bersama tim. (ady)

Tags :
Kategori :

Terkait