Bocah Tasik Depresi dan Meninggal, Dipaksa Cabuli Kucing, Video Disebar Teman

Kamis 21-07-2022,07:39 WIB
Editor : Yuda Sanjaya

Ibu beranak empat tersebut mengakui, anaknya mengalami depresi usai kejadian tersebut dan menjadi pemurung. Namun tidak menyangka stres berkepanjangan tersebut bakal merebut nyawa anaknya.

Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto mengatakan, pihaknya berusaha untu melakukan pendampingan kepada orang tua korban.

Meski kejadian tersebut sangat memilukan bagi pihak keluarga, namun mereka mengaku sudah ikhlas. Namun, persoalan ini menjadi sorotan khusus dari KPAID.

"Saya harap ini tidak terjadi lagi, kami berusaha melakukan pemulihan trauma keluarga korban," tuturnya, saat bertandang ke kediaman korban.

BACA JUGA:Timnas Indonesia akan Jalani FIFA Matchday September Mendatang, Inilah Calon Lawannya

Ato mengakui, video F dipaksa melakukan pencabulan terhadap kucing memang sempat tersiar di media sosial. Adegan tersebut direkam teman-temannya.

Video tersebut membuat F malu dan mengalami gangguan secara psikis, sehingga kondisi mentalnya tertekan.

Hingga akhirnya bocah 11 tahun asal Kecamatan Singaparna, Tasik itu, mengalami depresi dan sakit hingga meninggal dunia.

Sementara itu,  pihak kepolisian  sektor Singaparna mengaku belum menerima laporan maupun pengaduan terkait kasus perundungan tersebut.

BACA JUGA:Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo Kembali Copot Dua Pejabat Polri, Begini Alasannya

Meski begitu, pihaknya akan turun ke lapangan untuk mendalami persoalan tersebut. "Kami belum menerima laporan soal ini, tapi anggota ke lokasi untuk pendalaman," kata  Panit Reskrim Polsek Singaparna Aipda, Dwi Santoso.

BACA JUGA:DPD Partai Demokrat Jabar, Kasih Warning untuk Para Calon Ketua DPC, Baca Sendiri

Artikel ini telah terbit di radartasik.com, dengan judul: Bocah SD Meninggal, KPAID Kabupaten Tasik Sebut Sempat Jadi Korban Bully

Kategori :