Radarcirebon.com, KUNINGAN - Gunung Putri di Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan diduga sebagai fase pertama dari Gunung Ciremai pada ribuan tahun yang lalu.
Gunung Putri yang lokasinya berada di Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan merupakan fase pertama dari Gunung Ciremai.
Setelah dari Gunung Putri di Jalaksana, Kuningan, fase kedua Gunung Ciremai adalah Gunung Geger Halang di Kabupaten Majalengka.
Aktivitas vulkanik lalu dilanjutkan ke Gunung Ciremai yang ada saat ini. Meski dugaan lain adanya aktivitas serupa atau fase berikutnya di Gunung Dulang yang berada di sebelah utara.
BACA JUGA:Densus 88 Tangkap 13 Orang Diduga Teroris dari Kelompok JI dan JAD
Bahkan perubahan pada Gunung Ciremai tersebut, terjadi pada jutaan tahun lalu. Sejak era sebelum masehi sampai dengan 10 ribu tahun sebelum masehi
Meski sudah berlangsung jutaan tahun yang lalu, jejak Gunung Putri di Desa Sukamukti, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan masih dapat ditemui.
Ternyata cikal bakal terbentuknya Gunung Ciremai karena ada vulkanisme dari generasi pertama gunung api "Plistosen" yakni skala waktu geologi yang berlangsung antara 1.808.000 hingga 11.500 tahun silam.
Pada periode jutaan tahun silam itu Gunung Putri sempat menghasilkan aliran "lava porfiritik".
BACA JUGA:Dorong Kemajuan Sepak Bola Nasional, BRI Kembali Jadi Sponsor Utama BRI Liga 1
Sedangkan generasi ke dua yakni peristiwa "magmatik vulkanisme" yang membentuk Geger Halang pada periode 11.500 sampai 10.000 SM.
Saat itu, Geger Halang diperkirakan berwujud "kaldera" atau kawah besar yang melingkar dari blok Gunung Putri, Sukageri, dan memanjang sepanjang dinding selatan hingga puncaknya yaitu Kawah Burung.
Kaldera Geger Halang mampu bertahan selama 500 tahun. Namun Kaldera besar ini akhirnya runtuh jua akibat kegiatan "vulkanik" berupa aliran "lava" dan awan panas serta jatuhan "piroklastik".
Nah pada generasi ke tiga, munculah vulkanisme gunung Ciremai yang tumbuh di sisi utara Kaldera Geger Halang. Peristiwa ini bermula pada masa "Holosen" atau skala waktu geologi sekitar 10.000 SM.
BACA JUGA:Ketua KPAID Kabupaten Cirebon: Muncul Krisis Hak Anak-anak Pasca Pandemi Covid-19