Radarcirebon.com, CIREBON - Pembongkaran makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Blok Tagelan, Desa Jamblang, Kabupaten Cirebon dilakukan atas permintaan keluarga, Rabu, 3, Juli 2022.
Pembongkaran ulang makam atau ekshumasi di Desa Jamblang, Kabupaten Cirebon itu, diawali dari kejadian kesurupan seorang wanita yang menghebohkan warga setempat dan menjadi buah bibir.
Setelah lima hari korban yang meninggal dunia di Sungai Jamblang, Kabupaten Cirebon itu dimakamkan, pembongkaran kembali dilakukan oleh Tim Forensik RS Bhayangkara, Losarang, Indramayu.
Kepala Desa Jamblang, Yoyon Kristiyanto mengatakan, korban Wahyu Kholifah yang berusia 21 tahun ditemukan meninggal dunia di Sungai Jamblang, pada 28, Juli 2022.
BACA JUGA:Pembongkaran Kuburan di Jamblang Cirebon, Ada Wanita Kesurupan dan Mengaku Dibunuh
BACA JUGA:Ferdy Sambo Terbaru, Hari Ini Diperiksa Jam 10, Soal Apa?
Mulanya, penemuan jenazah tersebut tidak diketahui identitasnya. Polisi dan pemerintah desa mengumumkan kepada warga, terkait kemungkinan ada anggota keluarga yang menghilang.
Lantas, ada satu keluarga yang merasa ciri-cirinya sesuai dan waktu itu jenazah Wahyu sudah dibawa ke RSD Gunung Jati, Kota Cirebon. Keluarga memastikan bahwa jenazah tersebut benar Wahyu.
Namun, keluarga menolak dilakukan otopsi ulang karena merasa korban meninggal dunia karena tenggelam di Sungai Jamblang. Akhirnya, almarhum dikebumikan di TPU desa setempat.
Tiba-tiba, ada seorang perempuan yang kerasukan. Keluarga korban juga dibuat gempat dengan kejadian tersebut. Apalagi, warga yang kesurupan itu mengaku dirasuki roh Wahyu.
BACA JUGA:Webinar Metodologi Penelitian oleh Publikasi Indonesia
BACA JUGA:Bharada E Jadi Tersangka Pembunuhan, Baku Tembak Bukan Membela Diri, Segini Ancaman Hukuman
Bukan hanya itu, wanita yang kesurupan itu, mengaku telah dibunuh orang dan dilemparkan ke sungai Jamblang.
Akibatnya, cerita perempuan keusupan itu menjadi kehebohan dan buah bibir di kalangan warga. Hal ini, juga membuat keluarga menjadi ragu dan penasaran dengan penyebab kematian korban.
Sehingga diputuskan diajukan otopsi ulang. Tidak hanya keluarga, tetangga pun mendukung agar dilakukan otopsi ulang tersebut.