"Kejanggalan-kejanggalan yang beredar sih sebetulnya didasari dari ada warga yang katanya ini kerasukan dari roh Wahyu. Kemudian pihak keluarga meminta dilakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban," katanya.
BACA JUGA:Pemerintah Arab Saudi Bakal Buka Izin Ibadah Umrah Secara Besar-Besaran untuk Jamaah Indonesia
BACA JUGA:Lemahnya Koordinasi Antarlembaga, Membuat Nasib P3K Terkatung-katung
Dari permintaan keluarga itu, perangkat desa kemudian koordinasi dengan Polsek Klangenan dan mengajukan permohonan untuk dilakukan otopsi.
Tim Forensik Rumah Sakit Bayangkara Indramayu pun didatangkan. Kuburan korban kemudian dibongkar dan dilakukan otopsi selama empat jam.
Kapolsek Klangenan AKP Ade Subandi membenarkan adanya kegiatan otopsi. "Dipimpin Wakasat Reskrim AKP Riyanto. Otopsi atas permintaan dari keluarga korban,” katanya.