BACA JUGA:Ustadz Abdul Somad Singgung Ferdy Sambo dan Skenario yang Gagal Total,
Masih kata Eti, banyak permasalahan baru timbul dalam pengelolaan arsip di era digital, dan antisipasinya tidak cukup hanya dengan mengandalkan kompetensi teknis tanpa diiringi pengetahuan tambahan di bidang teknologi.
"Secara umum, menurut saya, sedikitnya ada empat hal besar yang menjadi tantangan arsiparis di masa sekarang,"
"Yaitu (1) munculnya teknologi dan alat baru dalam proses kearsipan, (2) ledakan informasi secara besar-besaran dan perubahan wujud arsip, (3) berkembangnya teknologi seperti cloud computing dan sensor teknologi, serta (4) sumber daya manusia (SDM) yang belum sepenuhnya menguasai pemanfaatan teknologi," terangnya.
BACA JUGA:Tegang Jelang Sidang Etik Ferdy Sambo, Anggota Brimob Bentak Wartawan
Wakil Wali Kota Cirebon Dra Hj Eti Herawati meminta arsiparis perlu membuka diri dan adaptif terhadap perkembangan teknologi, serta diberikan kesempatan yang luas dalam menambah pengetahuan, wawasan, dan jaringan kerja.
"Pemerintah Kota Cirebon berupaya selalu mendukung terciptanya pengelolaan arsip secara profesional dengan memastikan bahwa insan-insan arsiparis senantiasa melaksanakan tugasnya sesuai dengan norma, standar, prosedur, dan kaidah (NSPK)," ucapnya.
Dalam kaitannya dengan era revolusi industri 4.0, Eti menuturkan, ke depan arsiparis dituntut memiliki kesadaran bahwa mereka bukan sekadar penjaga gudang arsip, penerima surat, atau tukang memilah-milah arsip semata.
BACA JUGA:Tegang Jelang Sidang Etik Ferdy Sambo, Anggota Brimob Bentak Wartawan
"Arsiparis harus lebih menempatkan diri sebagai pengelola informasi. Arsiparis dituntut untuk senantiasa mengembangkan diri untuk mencapai kondisi yang sesuai standar kualitas sebagai seorang yang tengah menuju kondisi profesional."
Berbicara masalah kualitas arsiparis adalah berbicara mengenai sinergitas antara kualitas intelektual dan kecakapan teknis yang dimiliki oleh setiap individu yang berprofesi di bidang kearsipan," pungkasnya.
Sementara itu, Sumantri selaku Wakil Sekjen Asosiasi Arsiparis Indonesia Jawa Barat kepada radarcirebon.com menjelaskan, hasil Rakerwil AAI Jabar di Kota Cirebon tersebut akan disampaikan ke dalam Munas AAI mendatang.
"Adanya Rakerwil ini akan menjadi suatu bukti bahwa asosiasi-asosiasi arsiparis itu tumbuh berkembang di daerah untuk menunjang kinerja daripada organisasi," jelasnya.
Masih di tempat yang sama, Kepala Dispusip Kota Cirebon, Drs H Jaja Sulaeman mengatakan, Rakerwil AAI dapat menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang sangat dibutuhkan oleh ketertiban arsiparis atau arsip-arsip yang harus dikelola di masing-masing daerah khususnya di daerah Kabupaten maupun kota yang menjadi sasaran kegiatan arsip di lapangan.
"Yang kedua rekomendasi yang diharapkan adalah mencakup berbagai hal yang terkait dengan persoalan-persoalan yang dihadapi di teman-teman di kegiatan kearsipan yang ada di setiap daerah."