Radarcirebon.com, CIREBON - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon bersama Permerintah Kota Cirebon telah menyelenggarakan Festival Pekalipan (Pusat Kuliner & Aksi Kesenian).
Festival Pekalipan tersebut sebagai upaya partisipasi pada penguatan ekonomi pasca pandemi dan mendorong peningkatan kualitas sektor pariwisata Kota Cirebon.
Festival Pekalipan mengambil tajuk Akurturasi Budaya Caruban Nagari Akurturasi sebagai akronim dari kata “akur” dan “akulturasi” yang diharapkan menjadi representasi perpaduan budaya di kota cirebon yang akur/guyub.
BACA JUGA:Indonesia Undang Vladimir Putin di KTT G20, Kasekpres: Beliau Janji Akan Hadir
Caruban mengungkapkan bahwa Kota Cirebon yang asal usulnya berasal dari kata “Caruban” yang berarti campuran dalam bahasa Sunda sehingga tajuk “BUDAYA CARUBAN NAGARI” maksudnya adalah Kota Cirebon merupakan kota dengan budaya negeri campuran dimana kerukunan masyarakatnya baik dari berbagai suku, adat, etnik, agama, budaya yang tinggal di Cirebon menjadi keuunggulan dan keunikan tersendiri bagi Kota Cirebon.
Setelah hampir 3 (tiga) tahun terdampak pandemi, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang terhantam dan pertumbuhannya terkontraksi cukup dalam.
Sektor pariwisata sendiri juga merupakan sektor yang berdampak sistemik dalam pemulihan ekonomi karena melemahnya sektor pariwisata akan berdampak pada sektor-sektor lain yang terkait seperti sektor jasa, kuliner, UMKM, hotel, dll.
BACA JUGA:Rocky Gerung Jelaskan Maksud dan Tujuan Bertemu dengan Gibran Rakabuming Raka
Oleh karena itu, Festival Pekalipan yang dihelat di Jalan Pekalipan, Kota Cirebon ini diselenggarakan dalam upaya untuk mendorong penguatan ekonomi pariwisata pasca pandemi serta sebagai dukungan dalam Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia.
Penyelenggaraan Festival Pekalipan yang berkelanjutan diharapkan mampu menjadi ikon wisata Kota Cirebon.
Festival ini juga berpotensi untuk meningkatkan aktivitas perekonomian di Kota Cirebon dan mendorong perbaikan ekonomi berkelanjutan terutama sebagai langkah mitigasi dampak luka memar pada pelaku UMKM akibat pandemi Covid-19 agar dapat pulih cepat dan pulih lebih kuat.
BACA JUGA:Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Pembelian SBN di BRImo
Selain itu, Bank Indonesia Cirebon juga mendorong inklusivitas keuangan daerah melalui implementasi QRIS di Festival Pekalipan agar berbagai kalangan masyarakat dapat dengan mudah berbelanja dan lebih lanjut dapat mendorong kinerja penjualan pelaku UMKM.
Dengan mendorong implementasi pembayaran nontunai, maka kesempatan pelaku usaha mendapatkan bantuan permodalan dari perbankan maupun
nonperbankan dapat semakin baik sehingga para pelaku usaha juga berkesempatan untuk melebarkan usahanya atau bahkan berpeluang untuk ekspor.