Radarcirebon.com, CIREBON - Nasi Jimat yang disajikan saat puncak muludan di Keraton Kanoman Cirebon adalah sajian dari gabah yang dikupas satu per satu sembari membaca salawat.
Nasi Jimat pada saat puncak muludan di Keraton Kanoman Cirebon dibacakan salawat sepanjang proses pembuatannya mulai dari gabah menjadi beras dan disucikan.
Tidak hanya itu, Nasi Jimat muludan Cirebon juga dibacakan salawat saat disucikan oleh ibu-ibu yang menjaga wudhu termasuk perawan sunti di Keraton Kanoman Cirebon.
Karena itu, tidak heran bila banyak yang memperebutkan nasi jimat karena dianggap memiliki berkah tersendiri. Mengingat prosesnya yang dilakukan selalu diiringi salawat.
BACA JUGA:Jawa Barat Ekspor Komoditas Agro Senilai 300.000 Dolar Amerika Serikat
BACA JUGA:Panjang Jimat Cirebon, Apa Saja yang Keluar Saat Arak-arakan, Simak Simbol-simbol Berikut
Biasanya warga rela menunggu sampai seluruh prosesi muludan selesai di Langgar Keraton Kanoman Cirebon.
Tidak hanya itu, warga juga berjubel menyaksikan ritual panjang jimat, terutama saat arak-araka alegori melitas dari Jinem Keraton Kanoman menuju Langgar Keraton Kanoman.
Warga menunggu dan berbaris di kanan kiri area yang dilintasi oleh arak-arakan. Hingga satu per satu barang bawaan dimasukan ke dalam langgar.
Menariknya, setiap rangkaian proses tersebut sudah ada petugas masing-masing yang bertanggungjawab. Misalnya, yang mengupas adalah Bapak Sindangkasih, dari Kabupaten Majalengka.
BACA JUGA:Panjang Jimat Keraton Kasepuhan Cirebon, Sultan Sepuh Tidak Hadir karena Berhalangan
BACA JUGA:CCC Gowes Bareng To Oemah Carkonah, Cirebon-Pekalongan
Kemudian gabah yang sudah dikupas menjadi beras tersebut disucikan di Sumur Bandung oleh Perawan Sunti dan ibu-ibu yang menjaga wudhu atau telah bersuci.
Karena itu, nasi yang prosesnya selalu dibacakan salawat inilah yang disebut dengan nasi jimat. Jimat yang dimaksud bukan barang-barang bertuah, tetapi jimat di sini bermakna salawat kepada Rasulullah SAW.
Sebab, salawat inilah yang menjadi sebab syafaat umat manusia ketika di hari pembalasan. Juru Bicara Keraton Kanoman, Ratu Raja Arimbi Nurtina menjelaskan, panjang jimat adalah iring-iringan nasi jimat yang diletakan di atas piring panjang.