Studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari University College of Medical Science di Malaysia menyebutkan, petai ternyata memiliki potensi untuk mengontrol kadar gula darah.
Studi tersebut menunjukkan, ekstrak kloroform petai bisa menurunkan kadar glukosa darah secara signifikan pada tikus-tikus yang mengalami diabetes.
Hal ini bisa terjadi karena adanya kandungan beta-sitosterol dan sitgmasterol yang bekerja bersama.
2. Efek Menenangkan
Petai ternyata bisa memberikan manfaat untuk suasana hati. Hal ini mungkin saja terjadi berkat adanya kandungan triptofan dalam petai.
Triptofan termasuk asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh agar bisa menjalankan fungsinya. Karena tidak bisa diproduksi sendiri, Anda harus mendapatkannya dari sumber lain seperti makanan atau suplemen.
Zat ini biasanya digunakan untuk menangani masalah yang berkaitan dengan gangguan psikologis seperti kecemasan, perubahan emosi yang drastis, dan insomnia.
Konsumsi makanan yang mengandung triptofan seperti petai bisa membantu memberikan efek menenangkan yang alami serta membantu meningkatkan kualitas tidurmu.
3. Sumber Antioksidan
Manfaat petai sebagai sumber antioksidan pernah dibuktikan pada penelitian yang dilakukan pada 2013.
Ditemukan bahwa kandungan dan aktivitas antioksidan yang terdapat pada petai cenderung lebih tinggi dibandingkan sayuran lainnya, terutama pada polong dan bijinya.
Petai mengandung flavonoid, sebuah senyawa bioaktif yang bersifat antioksidan.
Antioksidan akan menangkal radikal bebas, hal itu yang membuat petai bisa membantu cegah diabetes, kanker, aterosklerosis, dan penyakit kronis lainnya.
4. Melawan Bakteri
Penelitian melihat seberapa baik khasiat petai dalam melawan infeksi bakteri.
Kesimpulan sementara dari penelitian yang sudah ada, ekstrak biji petai efektif melawan golongan bakteri jenis gram-negatif seperti Salmonella, Escherichia, dan Chlamydia.