Radarcirebon.com, CIREBON - Kegiatan bulan bahasa di SMP Negeri 5 Kota Cirebon disambut positif para siswa.
Siswa-siswi kelas tujuh khususnya menunjukan kreatifitasnya memakai busana unik dengan memanfaatkan limbah sampah, Senin 31 Oktober 2022.
Kegiatan tersebut bertujuan dalam upaya menerapkan kurikulum merdeka, penguatan pelajar Pancasila dan pengembangan kreatifitas siswa.
BACA JUGA:Yahhh! Borussia Dortmund Batalkan Turnya ke Indonesia, Gara-gara Ini
Para siswa-siswi menampilkan fashion show hasil karyanya dari limbah sampah dengan berjalan di catwalk layaknya peragawan dan peragawati.
Dengan memanfaatkan limbah sampah, siswa-siswi kelas 7 SMPN 5 Kota Cirebon diberi keleluasaan mengembangkan ide dan kreatifitasnya untuk membuat busana.
Ada yang memanfaatkan plastik, kertas koran, karung dan lainnya yang diubah menjadi busana yang cukup unik dan memiliki nilai seni tinggi.
"Acara hari ini memang cukup luar biasa, saya sangat bangga sama anak-anak karena kreasi mereka sangat kreatif dan inovatif dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka.”
“Kegiatan ini untuk membuktikan karakter anak anak bisa berkreasi apa yang mereka buat karyanya," ujar Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Cirebon, Kadini kepada radarcirebon.com di sela-sela kegiatan.
Kadini berharap, melalui penguatan pelajar Pancasila, para pelajar bisa berinovasi dan kreatif sesuai dengan bakat dan potensi yang ada dalam dirinya.
BACA JUGA:Bahan Baku Zat Berbahaya dalam Obat Sirup Berasal Dari Thailand, BPOM: Biar Polisi yang Menindak
Masih di tempat yang sama, Kepala SMP Negeri 5 Kota Cirebon Sumiati menuturkan, kegiatan fashion show dari limbah sampah tersebut diikuti sekitar 300 siswa kelas 7.
"Untuk peserta fashion show limbah sampah ini diikuti seluruh siswa kelas 7. Tapi sifatnya berkelompok tiap kelasnya," tuturnya.
Sementara itu, Gladis salah satu siswi kelas 7 kepada radarcirebon.com mengaku senang mengikuti fashion show limbah sampah.
"Senang saya ikut kegiatan bulan bahasa ini. Di kegiatan ini kami menampilkan karya fashion terbuat dari limbah sampah. Dan karya ini merupakan hasil kerja kelompok di kelas," ucap putri dari seorang pendongeng anak ternama di Cirebon ini. (rdh)