Orator juga menyinggung aksi premanisme yang diduga dilakukan oleh preman yang disewa oleh PG Rajawali.
“Mengenai premanisme yang terjadi. Yang dilakukan oleh preman-preman, yang diduga disewa oleh PG Rajawali,” tandasnya.
“Petani pejuang reforma agraria. Kami petani dan mahasiswa. Petani Indramayu sudah secara sah mendapatkan Tora (Tanah Objek Reforma Agraria) dari pemerintah Kabupaten Indramayu,” imbuh sang orator.
Sang orator juga menyebutkan bahwa SK Gugus Tugas Reforma Agraria sudah turun.
“Tetapi kenapa hari ini petani masih diintervensi, kawan-kawan,” katanya.
“Itu artinya, ada yang tidak nyaman, ada yang terganggu. Siapa yang terganggu?” kata sang orator lagi.
Menurut dia, hari ini petani dijegal sehingga kesulitan meningkatkan kesejahteraannya.
“Sumpah rakyat Indonesia,” teriak sang orator yang diikuti oleh massa aksi.
“Kami rakyat Indonesia bersumpah, tanah air satu, tanah air tanpa penindasan. Kami rakyat Indonesia bersumpah, berbangsa satu, bangsa yang gandrung akan keadilan. Kami rakyat Indonesia bersumpah, berbahasa satu, bahasa tanpa premanisme, bahasa tanpa kapitalisme, tanpa kolonialisme, tanpa penjajahan,” ujarnya.