Hingga pada tahun 1993, Mantan Direktur Museum Kereta Istana di Leiden, Belanda, Herman de Vost berinisiatif melakukan konservasi dan perbaikan Pedati Gede Pekalangan.
Herman de Vost menyatakan bahwa ukuran asli dari Pedati Gede Pekalangan adalah 15 meter dengan lebar 2,5 meter dan tinggi 3 meter.
BACA JUGA:Tidak Ada Kemajuan dari Militer Myanmar Atasi Konflik di Negaranya, Indonesia Kecewa
BACA JUGA:Ridwan Kamil Raih Penghargaan Most Popular Leader in Social Media di JAMPIRO 202
Kemudian memiliki 12 roda atau 6 pasang, yang terdiri dari roda besar dan berukuran lebih kecil. Untuk roda besar diameternya 2 meter dan roda yang lebih kecil memiliki diameter 1,5 meter.
Setiap roda dihubungkan dengan as dari kayu bulat dengan diameter 15 cm dan dimasukan dalam poros dari kayu juga.
Pada masa itu, poros roda diberikan pelumas berbahan getah damar. Sehingga pergerakannya menjadi lebih mulus. Bahkan Herman de Vost menyebut bahwa Pedati Gede Pekalangan adalah maha karya asli dari Kebudayaan Cirebon.
Penanggung Jawab Lapangan dari ITB, Dedi Syafriadi mengatakan, bahwa pekerjaan replika Pedati Gede Pekalangan memang penuh tantangan.
BACA JUGA:Israel Ketar-ketir Atas Ancaman Rudal Hipersonik Milik Iran
BACA JUGA:YouTube Punya Fitur Baru untuk Manjakan Penggunanya, Apakah Itu?
Misalnya saat membuat replika roda, ketika itu dibuat dari pohon jati yang ukuran diameternya lebih dari 2 meter.
Saat ini, tentu saja sudah tidak ada pohon jati dengan diameter sebesar itu. Karenanya, digunakan material-material pengganti termasuk bahan komposit.
Untuk perakitan di Taman BAT, Pedati Gede Pekalangan kini sudah memasuki fase finishing dan perapihan pekerjaan detil.
Sebab, untuk seluruh bagian saa ini sudah terpasang. Dan nantinya diteruskan dengan pengerjaan bagian taman.
BACA JUGA:CPF 2022: Wagub Uu Lepas Ekspor Tanaman Hias
BACA JUGA:Pemasok Bahan Baku Obat Harus Diperiksa Terkait Kasus Gagal Ginjal Akut