Sesar Baribis Majalengka Bisa Gempa Darat Seperti Sesar Cimandiri Cianjur, Begini Penjelasannya

Jumat 25-11-2022,08:59 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

Ahli Gempa Bumi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Danny Hilman Natawidjaja menjelaskan, ditemukannya sesar darat di sepanjang Pantura Jawa perlu ditindaklanjuti dengan mitigasi bencana.

Sebab, Sesar Baribis Kendheng tersebut melintasi kota besar dengan penduduk yang padat seperti Cirebon, Surabaya, Semarang.

"Beberapa kota besar yang dilintasi sesar ini adalah Surabaya, Semarang, Cirebon," kata Dhany, seperti dimuat di laman resmi LIPI Media, dan dilansir radarcirebon.com, Kamis, 24, November 2022.

Sesar Baribis Kendheng, kata Danny bisa memicu gempa bumi dengan magnitudo 7 terutama di sekitar Kota Surabaya.

BACA JUGA:Anwar Ibrahim Malaysia Bakal Rangkul Indonesia untuk Memperkuat Kerja sama di Berbagai Bidang

Sesar Kendeng ini, merupakan jenis patahan naik yang aktif. Masalahnya, periode berulangnya belum diketahui.

Di area ini, juga sering terekam gempa kecil. Seperti yang terjadi di Salatiga beberapa waktu lalu. Tetapi, belum diketahui dan belum dapat diprediksi terkait dengan gempa besar yang muncul.

Pergerakan sesar aktif ini memiliki kecepatan 5 milimeter per tahun dan terus ke wilayah DKI Jakarta.

Dijelaskan bahwa Zona Kendheng merupakan busur belakang atau back arch Pulau Flores yang terus berlanjut ke Pulau Bali bagian utara.

BACA JUGA:Tragedi Gempa Cianjur, Pemerintah China Siapkan Bala Bantuan Jika Diperlukan

"Sesar Kendheng ini, kemungkinan besar menyangbung dengan Sesar Baribis di Jawa Barat," kata Ahli Gempa di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Dijelaskan Kelompok Kerja Geodesi dan Tim Revisi Peta Gempa Bumi Nasional, bahwa Sesar Kendeng adalah satu dari sumber gempa baru yang telah ditambahkan pada peta gempa bumi nasional.

Pada tahun 2010 hanya terdapat 4 sesar di Jawa dan kini jumlahnya menjadi 34. Sedangkan sesar baru, kini menjadi 295 zona.

"Berdasarkan data baru ini, menunjukkan bahwa risiko bencana gempa bumi di Indonesia lebih tinggi dari perhitungan selama ini," jelasnya.

BACA JUGA:Inilah Momen yang Paling Ditunggu Masyarakat! Awal Desember, Liga 1 2022-2023 Kembali Dimulai

Sedangkan Guru Besar Teknis Sipil ITB, Masyhur Irsyam meminta agar peta baru kegempaan ini ditindaklankjuti serius.

Kategori :