Sebab, dengan diketahuinya potensi kegempaan, sudah seharusnya pembangunan baik perumahan maupun yang skala besar mempertimbangkan aspek ini.
Misalnya standar bangunan di zona sesar aktif harus tahan gempa. Sebab, selama ini yang terjadi adalah banyaknya korban gempa karena struktur tidak tahan gempa.
"Minimal bangunan baru harus mengikuti peta gempa nasional yang baru," katanya.
BACA JUGA:Waduh! Ruangan di Gedung Baintelkam Mabes Polri Terbakar
Sementara itu, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan terdapat 3 segmen dari Sesar Cimandiri mulai dari Rajamandala, Nyalindung hingga Cimandiri.
Tidak hanya itu, terdapat juga Sesar Baribis yang terdiri dari beberapa segmen seperti Cirebon, Pemalang hingga Brebes.
Berikut adalah Segmen Sesar Cimandiri:
- Cimandiri Rajamandala magnitudo tertarget 6,6
- Cimandiri Nyalindung - Cibeber, magnitudo tertarget 6,5
- Cimandiri magnitudo tertarget 6,7
- Segmen Sebagian Sesar Baribis
- Baribis Kendheng Cirebon 1 magnitudo tertarget 6,5
- Baribis Brebes magnitudo tertarget 6,5
- Baribis Kendheng Pemalang magnitudo tertarget 6,7
BACA JUGA:Presiden Jokowi Disuntik Vaksin Booster Buatan Dalam Negeri: Vaksinasi Harus Dilanjutkan
Melihat fakta terkait Sesar Baribis Majalengka hingga Kendheng Cirebon 1, dan segmen yang sebagian baru ditemukan tentunya perlu ditindaklanjuti dalam rencana pembangunan hingga masyarakat dengan membuat rumah tahan gempa.