Pasalnya, selain hanya bertemu satu kali saat dirinya masih balita, saat sang kakek meninggal dunia, Luna juga tidak hadir.
BACA JUGA:Pemkab Cirebon dan Bank bjb Cabang Sumber Teken MoU Jasa Layanan Perbankan
BACA JUGA:PPKM Dicabut, Ridwan Kamil Imbau Masyarakat Tetap Waspada
"Waktu itu aku masih umur 9 tahun," kata Luna, menginformasikan bahwa sang kakek meninggal dunia pada tahun 1992.
Saat datang ke Palimanan, Luna sempat kesulitan mencari makam sang kakek. Apalagi, satu-satunya petunjuk hanya berdasar arahan dari tantenya.
Sosok tante dari Luna Maya tersebut memberi petunjuk bahwa makam berada di dekat sumur yang ada di belakang masjid.
Sayangnya, ketika datang ke lokasi, yang ditemui adalah nisan tanpa nama. Hal tersebut lazim ditemukan pada kuburan para sesepuh di desa tersebut.
BACA JUGA:SBY Bagikan 3 Lukisan ke Sahabat Ibu Ani Yudhoyono
BACA JUGA:Depresi, Rozy Zay Hakiki Bakal Laporkan Norma Risma ke Polisi
Hingga akhirnya Luna menemukan makam dengan tulisan Soedjono yang wafat pada tahun 1992. Dia pun mengaku sangat bersyukur menemukan leluhurnya itu.
"Biasanya tiap tahun dikunjungi, ada yang suka datang dan membersihkan," tutur penjaga makam.
Warga setempat juga menyebutkan bahwa rumah dari Almarhum Soedjono berada di dekat Lampu Merah Palimanan.
"Jadi ini Kapten Soedjono, rumahnya dekat Lampu Merah Palimanan," ungkapnya.
BACA JUGA:Cobalah Betahan Hidup! Game Zombie Android Terbaik Yang Wajib Kalian Coba!
BACA JUGA:Auto Seru! Board Game Android Terbaik Yang Bisa Kalian Mainkan Bersama Tongkrongan!
Kepada warga di lokasi itu, Luna menyebutkan bahwa makam tersebut adalah kakeknya. "Ini kakek saya, bapaknya bapak saya," tuturnya.