Sebelumnya, kabar mengenai anak yang menjadi korban lato-lato ini ramai diperbincangkan di media.
Foto AN setelah menjalani operasi mata pun beredar di media sosial dan sejumlah grup WhatsApp. Dalam foto yang diterima redaksi radarcirebon.com, terlihat mata AN kanan diperban.
Dia sendiri masih terbaring dalam kondisi terbaring. Foto yang beredar tersebut juga disertai imbauan agar para orang tua mengawasi anak-anak mereka saat bermain lato-lato.
"Assalamualaikum teman2...mau saling mengingatkan yg pada punya anak main lato-lato di awasin yaa.. info dari rekan, ada temen dari keponakannya SD kelas 3 main lato2 kena bola mata pecah akhirnya di angkat dan mata buta sebelah," demikan bunyi imbauan yang melengkapi foto tersebut.
BACA JUGA:Arti Kata Lato-Lato Benarkah dari Bahasa Yahudi dan Konspirasi Menyambut Kedatangan Dajjal?
Kontroversi Lato-lato
Kontroversi terkait permainan Lato-lato ini memang bukan pertama kali terjadi. Jauh sebelum permainan ini viral di Indonesia, sudah terjadi pro dan kontra.
Lato-lato menimbulkan kontroversi di masyarakat sejak awal kemunculannya sekitar tahun 60 hingga 70-an.
Pro dan kontra itu mencuat lantaran suara yang disebabkan dari permainan ini dianggap mengganggu.
Kemudian lato-lato juga dinilai berpotensi menyebabkan kecelakaan saat dimainkan. Ketika itu, para orangtua sudah merasa khawatir ketika anak-anak mereka memainkan lato-lato.
Luka yang disebabkan oleh permainan ini pun tidak bisa dianggap sepele. Sebab, tidak hanya menimbulkan lebam akibat benturan.
Pecahan bola akibat anak-anak terlalu bersemangat memainkan lato-lato bisa menyebabkan luka yang lebih serius.
Oleh karena itu, permainan ini sempat dianggap berbahaya bagi anak-anak, meskipun tujuan awalnya adalah untuk melatih koordiansi tangand an mata.
Lantaran pro kontra yang ditimbulkan, Food and Drug Administration, pada 1966, sempat menerbitkan peringatan terkait bahaya lato-lato.
Demikian lah, laporan mengenai anak korban lato-lato jalani operasi mata ini sebaiknya memang tidak diabaikan oleh para orangtua untuk teus mengawasi anak-anak mereka.